Mengintip Kamp Pengungsian Keluarga ISIS di Suriah

Anak-anak bermain di kamp al-Hol di provinsi Hasakeh, Suriah, Sabtu (1/5/2021) waktu setempat. Kamp al-Hol saat ini menampung puluhan ribu orang dari berbagai negara. Sekira 60 ribu di antaranya eks ISIS dan keluarga termasuk bayi hingga anak-anak.
UNICEF menyatakan 14 persen penghuni kamp adalah kaum perempuan dan anak-anak dari 60 negara.
Kamp ini awalnya didirikan untuk menampung pengungsi Irak pada awal 1991 selama Perang Teluk II. Kemudian dibuka lagi setelah masuknya imigran Irak ke Suriah setelah invasi Irak 2003.
al-Hol merupakan satu di antara tiga kamp pengungsi di perbatasan Suriah-Irak. Ketika ISIS dikalahkan, baik oleh pasukan Suriah maupun koalisi Kurdi dan AS beserta sekutunya, tempat ini jadi tujuan utama.
Keluarga dan sisa-sisa petempur ISIS tidak punya pilihan selain mencari perlindungan di kamp al-Hol. Kamp di tengah gurun ini berada di pinggiran selatan kota al-Hol di Provinsi Hasakah, Suriah timur laut.
Tidak semua penghuni kamp adalah keluarga militan ISIS. Pasca pertempuran di Al-Baghouz Fawqani, pertempuran terakhir pasukan SDF dan ISIS, banyak warga melarikan diri dari kamp ini.
Beberapa dari mereka yang berada di kamp adalah korban ideologi ekstremis ISIS, dan mereka diperangi, disiksa, dan dibunuh oleh sisa-sisa elemen organisasi yang tersebar di kamp tersebut.
Pejabat Kurdi mengatakan keamanan telah ditingkatkan di kamp tersebut namun pandemi Corona menjadi kekhawatiran tambahan di sana.