Menurut keterangan nelayan, saat ini banyak warga yang nelayan mulai mudik menggunakan perahu.
Perahu motor nelayan di Cilincing itu juga melayani mudik lokal dari Jakarta menuju Muara Gembong Bekasi.
Menurut keterangan nelayan pada 2 hari yang lalu telah banyak warga yang tinggal di Cilincing untuk melakukan mudik lokal ke kawasan pesisir Bekasi.
Biasanya yang mudik adalah kelas pekerja buruh kasar dan penjual yang berada di sekitar kawasan itu.
Perjalanan dari Cilincing menuju Pesisir Bekasi adalah 2 jam.
Tetapi perlu diketahui, menurut salah satu warga, pada tahun ini ada juga yang melakukan perjalanan mudik dengan perahu sendiri.
Hal itu diungkapkan Kurdianto (52), salah seorang nelayan Cilincing yang berulang kali mudik menggunakan perahu.
Menurut beliau sedikitnya delapan perahu nelayan Cilincing sudah berangkat dari pesisir Cilincing, Jakarta Utara, ke daerah Cirebon, Jawa Barat, selama dua hari belakangan.
Perjalanan dari pesisir Cilincing menuju ke Cirebon paling cepat memakan waktu sehari semalam.
Perahu yang digunakan kebanyakan berukuran 2 GT (gross tonnage), dengan dibekali dua mesin yang mumpuni menerjang laut lepas.
Pengalaman sebagai seorang nelayan selama puluhan tahun membuat Kurdi dan teman-teman sekampungnya sudah paham waktu-waktu berangkat.
Etika dilihat cuaca sedang bagus-bagusnya, barang tentu para pencari ikan itu akan berangkat mudik.
Aktivitas mudik menggunakan perahu ini, kata Kurdi, bakal terus menerus terjadi hingga puncaknya tanggal 4 Mei 2021 nanti, atau dua hari sebelum larangan dari pemerintah berjalan.
Perlu diketahui para nelayan memilih berlayar menggunakan perahu lantaran tidak mau berurusan dengan aparat-aparat di titik penyekatan jalur darat.
Perlu diketahui pemerintah mulai melakukan pengetatan di jalur mudik sejak 22 April - 24 Mei.
Dan puncaknya nanti pada tanggal 6 Mei karena semua transportasi dilarang melakukan perjalanan mudik.
Sehingga membuat para nelayan Cilincing tidak kehabisan akal untuk memilih mudik Lebaran tahun ini dengan menggunakan perahu untuk menyiasati ketatnya peratutan pemerintah.
Bagi para nelayan bertemu keluarga di kampung adalah momen keharusan di waktu Idul Fitri nanti.
Karena ingin melepas kerinduan bersama keluarga di kampung setelah satu tahun mencari nafkah di Jakarta.