Penampakan Al-Qur'an Bertinta Emas yang Dikoleksi Pria di Bantul

Kecintaannya dengan naskah, kitab, hingga Al-Qur'an kuno, membuat Indra Suroinggeno rajin mengumpulkan naskah-naskah tersebut. Dia bahkan memiliki Al-Qur'an tulisan tangan yang menggunakan tinta emas yang diduga berusia lebih dari 1 abad.
 
Naskah hingga Al-Qur'an kuno itu dia simpan di etalase kaca. Dari dekat, Al-Qur'an tersebut terlihat tidak bersampul, kemudian terlihat tulisan tangan dari tinta emas di beberapa bagiannya.
Pengelola Museum Wayang Beber Sekartaji ini memperkirakan Al-Qur'an tersebut sudah ada sebelum tahun 1900. Mengingat kitab-kitab lainnya seperti Serat Selarasa yang dibuat tahun 1871 kondisinya masih lumayan bagus. Kemudian ada Alkitab aksara Jawa yang diperkirakan dibuat tahun 1894. Indra mengaku mendapatkan Al-Qur'an tersebut dari seseorang yang tinggal di Yogyakarta. Namun, dia tidak membeberkan detail cerita mendapatkan Al-Qur'an tersebut.
Selain Al-Qur'an kuno, Indra juga menunjukkan koleksi beberapa naskah kuno yang mengisahkan penyebaran Islam di Nusantara. Salah satunya tentang Babad Cirebon. Indra mengaku mendapatkan beberapa naskah kuno dari toko dan pasar loak. Sebab, banyak orang yang tidak tahu kertas atau buku yang dia jual merupakan naskah kuno.
Selain itu untuk mendapatkan naskah kuno harus banyak bersinergi dengan budayawan-budayawan. Dari situlah dia mendapatkan informasi, dan paling tidak turut melindungi naskah kuno tersebut sebelum dilarikan ke luar negeri. Indra mengungkap kecintaannya terhadap naskah kuno berawal dari niatnya untuk melestarikan budaya. Selain itu, ternyata ada andil kakek dan neneknya dalam panggilan melestarikan budaya tersebut. 
Selain itu, ternyata ada andil kakek dan neneknya dalam panggilan melestarikan budaya tersebut. Sehingga dia berkeinginan untuk merawat kekayaan budaya di bumi Nusantara. Selain itu dengan mengetahui sejarah Nusantara menjadi bekal agar bangsa Indonesia lebih percaya diri untuk meraih kejayaan.
Kecintaannya dengan naskah, kitab, hingga Al-Quran kuno, membuat Indra Suroinggeno rajin mengumpulkan naskah-naskah tersebut. Dia bahkan memiliki Al-Quran tulisan tangan yang menggunakan tinta emas yang diduga berusia lebih dari 1 abad. 
Naskah hingga Al-Quran kuno itu dia simpan di etalase kaca. Dari dekat, Al-Quran tersebut terlihat tidak bersampul, kemudian terlihat tulisan tangan dari tinta emas di beberapa bagiannya.
Pengelola Museum Wayang Beber Sekartaji ini memperkirakan Al-Quran tersebut sudah ada sebelum tahun 1900. Mengingat kitab-kitab lainnya seperti Serat Selarasa yang dibuat tahun 1871 kondisinya masih lumayan bagus. Kemudian ada Alkitab aksara Jawa yang diperkirakan dibuat tahun 1894. Indra mengaku mendapatkan Al-Quran tersebut dari seseorang yang tinggal di Yogyakarta. Namun, dia tidak membeberkan detail cerita mendapatkan Al-Quran tersebut.
Selain Al-Quran kuno, Indra juga menunjukkan koleksi beberapa naskah kuno yang mengisahkan penyebaran Islam di Nusantara. Salah satunya tentang Babad Cirebon. Indra mengaku mendapatkan beberapa naskah kuno dari toko dan pasar loak. Sebab, banyak orang yang tidak tahu kertas atau buku yang dia jual merupakan naskah kuno.
Selain itu untuk mendapatkan naskah kuno harus banyak bersinergi dengan budayawan-budayawan. Dari situlah dia mendapatkan informasi, dan paling tidak turut melindungi naskah kuno tersebut sebelum dilarikan ke luar negeri. Indra mengungkap kecintaannya terhadap naskah kuno berawal dari niatnya untuk melestarikan budaya. Selain itu, ternyata ada andil kakek dan neneknya dalam panggilan melestarikan budaya tersebut. 
Selain itu, ternyata ada andil kakek dan neneknya dalam panggilan melestarikan budaya tersebut. Sehingga dia berkeinginan untuk merawat kekayaan budaya di bumi Nusantara. Selain itu dengan mengetahui sejarah Nusantara menjadi bekal agar bangsa Indonesia lebih percaya diri untuk meraih kejayaan.