Pantauan detikcom, pagar mulai dibongkar polisi, TNI, dan masyarakat pukul 13.15 WIB siang ini. Pagar setinggi 2 meter itu hancur dihantam palu besar beramai-ramai.
Terlihat masyarakat beramai-ramai datang membantu pembongkaran pagar tersebut. Masyarakat mengaku senang akses jalan yang sempat ditutup akhirnya bisa digunakan kembali.
Dikatakan Rina, sejak awal pagar dibangun Sayuti tak pernah melibatkan masyarakat. Warga mengaku kaget tiba-tiba tidak dapat melintas karena ada pemasangan beton di jalan tanpa nama tersebut.
Hal senada turut disampaikan Ketua RW setempat, Rahmat. Rahmat mengatakan pagar dibongkar setelah ada pertemuan di kantor lurah.
Menurut Rahmat, pembahasan menuju kata sepakat dibongkar memang cukup alot. Sebab, Sayuti awalnya keukeuh pagar tidak mau dibongkar.
Sebelumnya, seorang warga bernama Sayuti membangun tembok 2 meter di tengah jalan. Tembok dibangun karena jalan itu diklaim masuk sebagai tanahnya.
Tembok itu disebut sudah berdiri sepekan terakhir. Tembok itu dibuat setelah Sayuti terlibat cekcok dengan petugas Dishub dan pengendara terkait pemasangan lampu lalu lintas di dekat lahannya. Usut punya usut, tanah yang dipagar beton setinggi 2 meter itu ternyata warisan dari keluarga istri Sayuti, Dian. Namun, saat itu sudah ada jalan yang membelah ruko dari jalan KH Nasution itu.