Perkenalkan, Mahdi saat ditemui usai menjadi imam dan khatib salat Jumat, Jumat (9/4/2021).
Mahdi mengaku mualaf sejak kelas 4 SD. Mahdi menceritakan saat masa kanak-kanak dia tinggal di Jakarta dan dikelilingi teman-teman beragama Islam. Meski begitu, Mahdi mengaku mendapat hidayah bukan karena ikut-ikutan.
Mahdi mengenang masa kecilnya kerap bermain di area musala atau masjid sembari menunggu teman-temannya membaca Al-Qur'an. Saat menunggu temannya itu, dia mendengarkan orang yang membaca Al-Qur'an maupun membaca surat Al Fatihah. Saat itulah dia merasa hatinya menjadi tenteram.
Pria kelahiran Surabaya pada tahun 1969 ini menambahkan, saat masih kelas 4 SD itulah dia dibimbing seorang gurunya mengucapkan dua kalimat syahadat. Dia mengenang pengucapan syahadat itu dilakukan tepat seusai salat tarawih, tepatnya pada 17 Ramadhan.
Mahdi mengaku sunat dilakukan setelah SD menuju SMP. Ketika itu sempat mengelabui orang tua dengan dalih menjadi utusan dari sekolah untuk main basket di luar kota dan harus menginap.
Bangunan masjid unik ini juga berada di kawasan perumahan elite Armada Estate Kota Magelang, Jalan Delima Raya No 42 Magelang. Masjid bernama Al Mahdi ini mayoritas dicat warna merah, sedangkan di bagian genting dicat warna hijau.
Masjid ini menempati lahan seluas 290 meter persegi. Bangunan masjid berukuran 9,5 m x 10,5 m. Untuk masjid ini ditambah dengan tenda di luar mampu menampung sekitar 150 sampai 200 jamaah.