Momen Masjid Jami Pekojan Sajikan Kembali Bubur India

Diketahui pada bulan Ramadhan 1441 H tahun lalu, kegiatan berbuka puasa dengan Bubur India terkendala kondisi pandemi COVID-19.
Takmir Masjid Jami Pekojan Semarang, Taskirin, Rabu (14/4/2021) mengatakan, ia terlibat langsung dalam pembuatan Bubur India. Selepas Zuhur tadi, Taskirin menuang beras dan bahan-bahan ke dalam kuali tembaga besar yang siap di atas perapian kayu. Ia kemudian mulai mengaduk bahan-bahan tersebut.
Sebelum akhirnya menjadi bubur, Taskirin mengaduk adonan selama dua jam. Memasaknya pun menggunakan api yang berasal dari kayu, bukan gas.
Yang membuat bubur ini khas yaitu rempah seperti jahe, serai, kayu manis, garam, santan, dan daun salam. Kemudian dalam penyajiannya ada ditambah kuah sayur krecek, wortel, dan telur. Lauk untuk setiap harinya berbeda sesuai dengan bahan yang ada, atau donatur yang memberi.
Jelang Ashar, bubur sudah jadi dan mulai datang warga atau anak-anak yang membawa stoples atau tempat makan lainnya. Takmir kemudian membagikan bubur tersebut kepada mereka.
Kemudian menjelang berbuka, bubur dituang ke mangkuk warna-warni. Mangkuk itu ditempatkan di shaf salat yang berada di luar ruang utama salat. Pandemi atau tidak pandemi, susunan penempatan mangkuk bubur itu sudah menjaga jarak, jadi para jemaah yang berbuka dengan bubur tidak bersenggolan.
Untuk diketahui, tradisi dengan menyuguhkan takjil saat berbuka puasa dengan Bubur India sudah ada sejak lebih dari 100 tahun lalu. Kala itu pedagang dari Gujarat, India, dan Pakistan datang dan menetap di Petolongan.
Diketahui pada bulan Ramadhan 1441 H tahun lalu, kegiatan berbuka puasa dengan Bubur India terkendala kondisi pandemi COVID-19.
Takmir Masjid Jami Pekojan Semarang, Taskirin, Rabu (14/4/2021) mengatakan, ia terlibat langsung dalam pembuatan Bubur India. Selepas Zuhur tadi, Taskirin menuang beras dan bahan-bahan ke dalam kuali tembaga besar yang siap di atas perapian kayu. Ia kemudian mulai mengaduk bahan-bahan tersebut.
Sebelum akhirnya menjadi bubur, Taskirin mengaduk adonan selama dua jam. Memasaknya pun menggunakan api yang berasal dari kayu, bukan gas.
Yang membuat bubur ini khas yaitu rempah seperti jahe, serai, kayu manis, garam, santan, dan daun salam. Kemudian dalam penyajiannya ada ditambah kuah sayur krecek, wortel, dan telur. Lauk untuk setiap harinya berbeda sesuai dengan bahan yang ada, atau donatur yang memberi.
Jelang Ashar, bubur sudah jadi dan mulai datang warga atau anak-anak yang membawa stoples atau tempat makan lainnya. Takmir kemudian membagikan bubur tersebut kepada mereka.
Kemudian menjelang berbuka, bubur dituang ke mangkuk warna-warni. Mangkuk itu ditempatkan di shaf salat yang berada di luar ruang utama salat. Pandemi atau tidak pandemi, susunan penempatan mangkuk bubur itu sudah menjaga jarak, jadi para jemaah yang berbuka dengan bubur tidak bersenggolan.
Untuk diketahui, tradisi dengan menyuguhkan takjil saat berbuka puasa dengan Bubur India sudah ada sejak lebih dari 100 tahun lalu. Kala itu pedagang dari Gujarat, India, dan Pakistan datang dan menetap di Petolongan.