Heningnya Kampung Cigobang yang Mati Tak Berpenghuni

Seorang warga berjalan di sekitar rumah yang telah tertimbun tanah di Desa Banjarsari, Lebak, Banten.
Suasana hening dan sesekali kicauan suara burung terdengar dari kampung Cigobang, Desa Banjarsari yang sudah tak berpenghuni akibat dilanda bencana banjir bandang dan longsor pada Rabu (1/1/2020) di Kabupaten Lebak, Banten.
Bencana setahun lalu itu memaksa 154 kepala keluarga meninggalkan rumahnya untuk menetap di hunian sementara (huntara).
Terdapat sekitar 20 rumah yang masih berdiri namun sebagian sudah hancur karena tak terawat, begitupun dengan barang-barang seperti kulkas, baju, kursi, tv, meja, kasur, dan kendaraan mobil yang sudah rusak dan dipenuhi tanaman yang merambat.
Meskipun kondisi kampung Cigobang sudah tak berpenghuni dalam kurun waktu setahun terakhir ini, ternyata masih ada sebagian warga atau korban yang datang untuk mengunjungi kampung tersebut untuk mengobati rasa rindu dan mencari barang berharga yang tersisa.
Penyintas bencana yang rumahnya juga hancur akibat tertimbun material longsor Riky (29) mengatakan ia biasanya kembali ke kampung lamanya untuk mencari barang yang mungkin masih bisa diambil.
Para korban bencana tersebut biasa kembali ke rumahnya pada siang hari, ketika malam tiba kampung tersebut sudah sunyi dan tak ada warga yang berani datang ketika malam.
Tidak lagi ada usaha untuk kembali menata kehidupan di Kampung Cigobang karena daerah tersebut berada di zona merah yang rawan longsor dan tak layak untuk dihuni oleh warga.
Bencana yang melanda kampung tersebut juga menyisakan trauma mendalam bagi warga yang selamat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi, mengatakan Kampung Cigobang yang sebelumnya terisolir, kini bisa ditembus kendaraan roda dua.