Anak-anak di Kaki Gunung Kencana Mulai Sekolah Tatap Muka

Sejumlah pelajar berjalan kaki di desa Tugu Utara, Kab Bogor, Jawa Barat, Senin (29/3/2021).   

Akses jalan yang jauh dan rusak membuat anak-anak sekolah dasar harus berjuang lebih keras untuk sampai ke sekolah.  

Sekolah di desa ini telah menerapkan belajar via daring sejak setahun lalu.  

Pembelajaran online membuat masalah baru baik para pelajar, orang tua maupun pengajar.  

Sekolah yang berada di kaki gunung kencana ini kesulitan akses sinyal hingga kedua orang tua yang bekerja sebagai petani teh sehingga tak dapat mendampingi anak saat belajar di rumah.  

Akhirnya sekolah ini menerapkan sekolah tatap muka, anak-anak yang masuk pun diperbolehkan tak memakai seragam sekolah.  

Meski memiliki akses yang jauh anak-anak ini tak mengeluh dan semangat mendatangi sekolah.  

Sebanyak 140 siswa tertib datang tepat waktu dan mengikuti pelajaran dengan tekun.  

Sekolah yang telah ada sejak tahun 1994 ini menjadi ruang edukasi bagi tiga kampung yang merupakan anak-anak dari petani teh.  

Diketahui Kab Bogor masih melakukan uji coba penerapan sekolah tatap muka di beberapa titik.  

Namun untuk sekolah ini diperbolehkan lebih dulu sebab akses kampung yang tak banyak berinteraksi langsung dengan warga lain karena lokasi yang jauh.  

Anak-anak juga lebih antusias dengan adanya sekolah tatap muka yang lebih efektif.  

Sejumlah pelajar berjalan kaki di desa Tugu Utara, Kab Bogor, Jawa Barat, Senin (29/3/2021).   
Akses jalan yang jauh dan rusak membuat anak-anak sekolah dasar harus berjuang lebih keras untuk sampai ke sekolah.  
Sekolah di desa ini telah menerapkan belajar via daring sejak setahun lalu.  
Pembelajaran online membuat masalah baru baik para pelajar, orang tua maupun pengajar.  
Sekolah yang berada di kaki gunung kencana ini kesulitan akses sinyal hingga kedua orang tua yang bekerja sebagai petani teh sehingga tak dapat mendampingi anak saat belajar di rumah.  
Akhirnya sekolah ini menerapkan sekolah tatap muka, anak-anak yang masuk pun diperbolehkan tak memakai seragam sekolah.  
Meski memiliki akses yang jauh anak-anak ini tak mengeluh dan semangat mendatangi sekolah.  
Sebanyak 140 siswa tertib datang tepat waktu dan mengikuti pelajaran dengan tekun.  
Sekolah yang telah ada sejak tahun 1994 ini menjadi ruang edukasi bagi tiga kampung yang merupakan anak-anak dari petani teh.  
Diketahui Kab Bogor masih melakukan uji coba penerapan sekolah tatap muka di beberapa titik.  
Namun untuk sekolah ini diperbolehkan lebih dulu sebab akses kampung yang tak banyak berinteraksi langsung dengan warga lain karena lokasi yang jauh.  
Anak-anak juga lebih antusias dengan adanya sekolah tatap muka yang lebih efektif.