Gegara Badai Pasir, China Diselimuti Kabut Kuning Berbahaya

Seperti dilansir AFP, Senin (15/3/2021) penduduk kota terlihat menggunakan kacamata, masker, dan penutup rambut untuk melindungi diri. AP Photo/Mark Schiefelbein  

Terlihat sejumlah landmark termasuk Kota Terlarang dan kantor pusat penyiaran CCTV sebagian tertutup di balik kabut asap. AP Photo/Mark Schiefelbein  

Pemerintah kota memerintahkan semua sekolah untuk membatalkan kegiatan olahraga dan acara di luar ruangan, serta menyarankan mereka yang menderita penyakit pernapasan untuk tetap di dalam ruangan.AP Photo/Mark Schiefelbein  

Menurut laporan media pemerintah, kualitas udara yang buruk disebabkan oleh badai pasir dari Mongolia utara, yang terbawa angin ke selatan dan mengurangi jarak pandang di Beijing hingga kurang dari 1.000 meter. AP Photo/Mark Schiefelbein  

Pembicaraan tentang kabut tersebut memunculkan diskusi online, dengan lebih dari 54 juta tampilan di platform media sosial Weibo pada Senin pagi. AP Photo/Andy Wong   

Beberapa pengguna medsos mengatakan kondisi udara Beijing mengingatkan mereka pada film fiksi ilmiah apokaliptik "Interstellar." AP Photo/Andy Wong  

Menurut situs web pemantauan kualitas udara Aqicn, polusi di kota Beijing berada pada tingkat "berbahaya". AP Photo/Andy Wong  

Dikatakan bahwa tingkat partikel mengambang yang disebut PM 10 mencapai hampir 20 kali lipat dari paparan maksimum harian yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). AP Photo/Ng Han Guan  

Partikel debu lainnya PM 2.5 yang lebih kecil, yang bisa masuk ke dalam paru-paru manusia dan menyebabkan penyakit pernapasan, juga berada pada tingkat berbahaya dengan jumlah 567 pada hari Senin (15/3) - lebih dari 20 kali batas harian yang direkomendasikan WHO. AP Photo/Ng Han Guan  

China berhasil menurunkan tingkat rata-rata nasional PM 2.5 di udara secara dramatis antara 2015-2019, dan pemerintah telah mengumumkan target ambisius untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 mendatang. AP Photo/Mark Schiefelbein  

Seperti dilansir AFP, Senin (15/3/2021) penduduk kota terlihat menggunakan kacamata, masker, dan penutup rambut untuk melindungi diri. AP Photo/Mark Schiefelbein  
Terlihat sejumlah landmark termasuk Kota Terlarang dan kantor pusat penyiaran CCTV sebagian tertutup di balik kabut asap. AP Photo/Mark Schiefelbein  
Pemerintah kota memerintahkan semua sekolah untuk membatalkan kegiatan olahraga dan acara di luar ruangan, serta menyarankan mereka yang menderita penyakit pernapasan untuk tetap di dalam ruangan.AP Photo/Mark Schiefelbein  
Menurut laporan media pemerintah, kualitas udara yang buruk disebabkan oleh badai pasir dari Mongolia utara, yang terbawa angin ke selatan dan mengurangi jarak pandang di Beijing hingga kurang dari 1.000 meter. AP Photo/Mark Schiefelbein  
Pembicaraan tentang kabut tersebut memunculkan diskusi online, dengan lebih dari 54 juta tampilan di platform media sosial Weibo pada Senin pagi. AP Photo/Andy Wong   
Beberapa pengguna medsos mengatakan kondisi udara Beijing mengingatkan mereka pada film fiksi ilmiah apokaliptik Interstellar. AP Photo/Andy Wong  
Menurut situs web pemantauan kualitas udara Aqicn, polusi di kota Beijing berada pada tingkat berbahaya. AP Photo/Andy Wong  
Dikatakan bahwa tingkat partikel mengambang yang disebut PM 10 mencapai hampir 20 kali lipat dari paparan maksimum harian yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). AP Photo/Ng Han Guan  
Partikel debu lainnya PM 2.5 yang lebih kecil, yang bisa masuk ke dalam paru-paru manusia dan menyebabkan penyakit pernapasan, juga berada pada tingkat berbahaya dengan jumlah 567 pada hari Senin (15/3) - lebih dari 20 kali batas harian yang direkomendasikan WHO. AP Photo/Ng Han Guan  
China berhasil menurunkan tingkat rata-rata nasional PM 2.5 di udara secara dramatis antara 2015-2019, dan pemerintah telah mengumumkan target ambisius untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 mendatang. AP Photo/Mark Schiefelbein