Prosesi dimulai dari petilasan rumah Mbah Maridjan, juru kunci Merapi terdahulu, di Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan.
Pada labuhan tahun ini sedikit berbeda karena aktivitas Merapi masih tinggi dan adanya pandemi COVID-19.
Iring-iringan para abdi dalem Keraton mulai bergerak menuju lokasi labuhan di Bangsal Sri Manganti yang terletak di Pos 1 Merapi pukul 06.41 WIB. Di lokasi itulah ubarampe (sesaji) dilabuh setelah selama satu malam di semayamkan di Kinahrejo.
Ubarampe yang dilabuh berupa kain yakni sinjang cangkring, sinjang kawung kemplang, semekan gadhung, semekan gadhung melati, semekan banguntulak, kampuh poleng ciut, dhestar daramuluk, paningset udaraga. Ubarampe itu dimasukkan dalam peti berwarna merah dengan ukuran sekitar 30 x 15 sentimeter.
Setibanya di Sri Manganti, dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh Juru Kunci Merapi Mas Wedana Suraksohargo Asihono atau akrab dipanggil Mas Asih.