Tangis Keluarga Iringi Prosesi Pemakaman Korban Demo Myanmar

Seorang anggota keluarga menangis di saat prosesi pemakaman salah satu korban tewas demo antikudeta di Myanmar, Minggu (14/3/2021).
Prosesi pemakaman Saw Pyae Naing, salah satu korban tewas demo antikudeta di Myanmar digelar hari ini di kawasan Mandalay.
Anggota keluarga dan kerabat Saw Pyae Naing tak kuasa menahan air mata saat melihat tubuh demonstran berusia 21 tahun itu terbujur kaku saat prosesi pemakaman berlangsung.
Seperti diketahui, Saw Pyae Naing menjadi salah satu dari puluhan demonstran yang tewas  dalam aksi unjuk rasa antikudeta di Myanmar.
Sejumlah orang tampak berkumpul untuk mengiringi prosesi pemakaman Saw Pyae Naing di Mandalay, Myanmar, Minggu (14/3/2021).
Peti jenazah Saw Pyae Naing dimasukkan ke dalam mobil jenazah untuk dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Melansir AP, Saw Pyae Naing  merupakan satu dari sedikitnya 4 orang demonstran yang tewas di Mandalay, Myanmar, pada hari Sabtu ketika polisi menembakkan peluru ke arah demonstran.
Mobil yang membawa peti jenazah Saw Pyae Naing bersiap untuk berangkat ke lokasi pemakaman.
 
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa menentang kudeta junta militer masih terus berlangsung di berbagai wilayah di Myanmar.
 
Tak sedikit demonstran yang terluka akibat tertembak peluru karet tentara dan polisi anti huru-hara. Terkait dengan jumlah korban tewas dalam gelombang aksi unjuk rasa menolak kudeta junta militer, Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan total lebih dari 70 orang tewas dalam unjuk rasa di berbagai wilayah Myanmar sejak kudeta militer dilakukan pada 1 Februari lalu. Jatuhnya korban jiwa dalam unjuk rasa di Myanmar ini dilaporkan setelah para pemimpin empat negara yang tergabung dalam kelompok 'Quad', yakni Amerika Serikat (AS), India, Australia dan Jepang bertekad untuk bekerja sama dalam memulihkan demokrasi di Myanmar.
Seorang anggota keluarga menangis di saat prosesi pemakaman salah satu korban tewas demo antikudeta di Myanmar, Minggu (14/3/2021).
Prosesi pemakaman Saw Pyae Naing, salah satu korban tewas demo antikudeta di Myanmar digelar hari ini di kawasan Mandalay.
Anggota keluarga dan kerabat Saw Pyae Naing tak kuasa menahan air mata saat melihat tubuh demonstran berusia 21 tahun itu terbujur kaku saat prosesi pemakaman berlangsung.
Seperti diketahui, Saw Pyae Naing menjadi salah satu dari puluhan demonstran yang tewas  dalam aksi unjuk rasa antikudeta di Myanmar.
Sejumlah orang tampak berkumpul untuk mengiringi prosesi pemakaman Saw Pyae Naing di Mandalay, Myanmar, Minggu (14/3/2021).
Peti jenazah Saw Pyae Naing dimasukkan ke dalam mobil jenazah untuk dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Melansir AP, Saw Pyae Naing  merupakan satu dari sedikitnya 4 orang demonstran yang tewas di Mandalay, Myanmar, pada hari Sabtu ketika polisi menembakkan peluru ke arah demonstran.
Mobil yang membawa peti jenazah Saw Pyae Naing bersiap untuk berangkat ke lokasi pemakaman. 
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa menentang kudeta junta militer masih terus berlangsung di berbagai wilayah di Myanmar. 
Tak sedikit demonstran yang terluka akibat tertembak peluru karet tentara dan polisi anti huru-hara. Terkait dengan jumlah korban tewas dalam gelombang aksi unjuk rasa menolak kudeta junta militer, Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan total lebih dari 70 orang tewas dalam unjuk rasa di berbagai wilayah Myanmar sejak kudeta militer dilakukan pada 1 Februari lalu. Jatuhnya korban jiwa dalam unjuk rasa di Myanmar ini dilaporkan setelah para pemimpin empat negara yang tergabung dalam kelompok Quad, yakni Amerika Serikat (AS), India, Australia dan Jepang bertekad untuk bekerja sama dalam memulihkan demokrasi di Myanmar.