Melihat Lebih Dekat Prosesi Labuhan di Pantai Parangkusumo

Sejumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta berdoa di bibir Pantai Parang Kusumo, Bantul, DI Yogyakarta, saat Prosesi Labuhan, Minggu (14/3/2021).
Pantauan detikcom, beberapa orang dengan mengenakan pakaian adat Jawa tampak berduyun-duyun mendatangi di Pantai Parangkusumo sembari mengarak ubo rampe.
 
Selanjutnya, beberapa orang dari rombongan itu menuju ke Cepuri Parangkusumo, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul untuk melakukan doa bersama.
Seperti diketahui,  Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar labuhan dalam rangka memperingati jumenengan tingalan dalem Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Pantai Parangkusumo, Bantul, Minggu (14/3/2021).
Selesai berdoa, peserta labuhan mulai menuju pinggir Pantai Parangkusumo untuk melaksanakan labuhan. 
Adapun barang yang dilabuh adalah beberapa pakaian dan benda milik Sultan HB X.
Carik Tepas Nduwara Pura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat KRT Wijaya Pamungkas mengatakan Prosesi Labuhan digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 
Selain itu, labuhan ini bisa sebagai sarana memanjatkan doa kepada Allah SWT dengan. Harapannya Allah akan memberikan sesuatu yang berupa aura positif, apalagi saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
 
Menyoal prosesi labuhan, KRT Wijaya Pamungkas menjelaskan bahwa sebelumnya abdi dalem membawa ubo rampe dari Keraton ke Kapanewon Kretek. Selanjutnya mereka membawanya ke Cepuri Parangkusumo untuk berdoa dan akhirnya dilabuh ke laut Selatan.
Wijaya juga menyebut ubo rampe itu memiliki makna khusus. Menurutnya, besok labuhan berlanjut di Gunung Merapi dan Gunung Lawu. Sementara iru, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto mengaku, labuhan kali ini agar berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Di mana pihaknya membatasi jumlah peserta.
Sejumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta berdoa di bibir Pantai Parang Kusumo, Bantul, DI Yogyakarta, saat Prosesi Labuhan, Minggu (14/3/2021).
Pantauan detikcom, beberapa orang dengan mengenakan pakaian adat Jawa tampak berduyun-duyun mendatangi di Pantai Parangkusumo sembari mengarak ubo rampe. 
Selanjutnya, beberapa orang dari rombongan itu menuju ke Cepuri Parangkusumo, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul untuk melakukan doa bersama.
Seperti diketahui,  Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar labuhan dalam rangka memperingati jumenengan tingalan dalem Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Pantai Parangkusumo, Bantul, Minggu (14/3/2021).
Selesai berdoa, peserta labuhan mulai menuju pinggir Pantai Parangkusumo untuk melaksanakan labuhan. 
Adapun barang yang dilabuh adalah beberapa pakaian dan benda milik Sultan HB X.
Carik Tepas Nduwara Pura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat KRT Wijaya Pamungkas mengatakan Prosesi Labuhan digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
Selain itu, labuhan ini bisa sebagai sarana memanjatkan doa kepada Allah SWT dengan. Harapannya Allah akan memberikan sesuatu yang berupa aura positif, apalagi saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19. 
Menyoal prosesi labuhan, KRT Wijaya Pamungkas menjelaskan bahwa sebelumnya abdi dalem membawa ubo rampe dari Keraton ke Kapanewon Kretek. Selanjutnya mereka membawanya ke Cepuri Parangkusumo untuk berdoa dan akhirnya dilabuh ke laut Selatan.
Wijaya juga menyebut ubo rampe itu memiliki makna khusus. Menurutnya, besok labuhan berlanjut di Gunung Merapi dan Gunung Lawu. Sementara iru, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto mengaku, labuhan kali ini agar berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Di mana pihaknya membatasi jumlah peserta.