Udara di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, terasa sejuk sore ini. Anak-anak punk berkumpul di Tasawuf Underground untuk menunaikan salat ashar berjamaah dan dilanjutkan kegiatan mengaji.
Satu per satu dari mereka membacakan ayat suci Al-Qur'an. Ada yang sudah fasih, ada juga yang masih terbata-bata. Perintis komunitas Tasawuf Underground, Ustaz Halim Ambiya dengan telaten mengajarkan bagaimana membaca Al-Qur'an serta tajwidnya kepada anak-anak punk.
Selepas mengaji, ada yang kembali bekerja dan ada pula menyiapkan angkringan. Yang perlu diketahui, Tasawuf Underground juga mengajarkan anak punk mengasah kemampuan bekerja supaya mereka tidak lagi bergantung hidup di jalanan.
Tema mengaji hari ini adalah hikmah bersabar. Ustaz Halim memberikan kultum memaknai kesabaran kepada anak punk di Tasawuf Underground.
Selain angkringan, di Tasawuf Underground juga terdapat usaha laundry. Pekerjanya adalah mereka yang dulunya anak punk dan anak jalanan.
Kegiatan mengaji dan wirausaha ini dinamakan program 'peta jalan pulang'. Mereka di Tasawuf Underground dikenalkan peta pulang kepada Allah untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dari sisi agama. Lalu peta pulang kepada keluarga, sehingga akan sadar tugasnya, sehingga disiapkan untuk hijrah dengan bekerja seperti wirausaha.
Ustaz Halim mengatakan, alasan anak punk ini dilatih bekerja untuk mengasah kemampuannya. Bahkan, katanya, bekas anak asuhnya kini sudah diterima di salah satu perusahaan. Ada juga yang sedang menempuh pendidikan S1 setelah lulus ujian paket C.