Aung San Suu Kyi Disidang, Demonstran Serukan Aksi Protes Lebih Besar

Demonstran berkumpul di persimpangan dekat Pagoda Sule untuk memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, Rabu (17/2/2021) waktu setempat. Demonstran di Myanmar berkumpul dalam jumlah terbesar sejauh ini untuk memprotes perebutan kekuasaan militer.
Protes lebih besar dimaksudkan untuk membuktikan bahwa klaim militer soal dukungan luas untuk penggulingan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan digelarnya pemilu baru adalah salah.
Anggota senior partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Kyi Toe, menyerukan seluruh warga untuk bersatu melawan junta militer yang telah menghancurkan negara.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (17/2/2021), para demonstran meragukan janji militer yang menyebut akan menggelar pemilu yang adil dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang pemilu nantinya. Terlebih, Suu Kyi baru saja dijerat dakwaan tambahan.
Diketahui sebelumnya, persidangan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, dan Presiden Wyn Myint dilaporkan telah berlangsung sehari lebih cepat dari jadwal dan dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan pengacara.
Pengacara Suu Kyi semula mengatakan bahwa Suu Kyi dan Wyn Myint diagendakan akan hadir dalam persidangan Selasa 16 dan 17 Februari 2021. Namun, persidangan disebut dilakukan sehari lebih cepat setelah rezim junta militer mengajukan dakwaan baru terhadap Suu Kyi.
Diketahui bahwa kini peraih Nobel Perdamaian itu menghadapi dua dakwaan, yakni melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana Alam serta tuduhan secara ilegal mengimpor enam walkie-talkie.