Kebakaran Hutan Australia Bikin 71 Rumah Rusak Berat

Dilansir dari AFP, Rabu (3/2/2021), api telah merambat ke tanah di Perbukitan Perth dan bergerak menuju daerah yang lebih padat penduduknya. Penduduk diminta untuk mengabaikan aturan lockdown virus Corona (COVID-19) dan segera meninggalkan rumah masing-masing.
Enam petugas pemadam kebakaran mengalami luka ringan - termasuk satu menderita luka bakar - namun sejauh ini tidak ada korban jiwa atau cedera serius yang dilaporkan.
Beberapa peringatan darurat dikeluarkan, dimana kondisi diperkirakan akan makin memburuk pada Rabu malam (3/2) saat angin kencang bisa saja semakin memperluas kebakaran hutan itu.
Kebakaran terjadi saat masyarakat Perth berada di bawah aturan lockdown COVID-19. Ada sekitar dua juta orang di dalam dan sekitar wilayah Perth yang diimbau tetap tinggal di rumah sejak lockdown diberlakukan pada Minggu (31/1) waktu setempat.
Tidak ada kasus virus baru yang terdeteksi sejak lockdown dimulai, tetapi jumlah rumah yang terbakar diperkirakan akan semakin bertambah. Asap kebakaran hutan menyelimuti kota Perth, yang berjarak sekitar 30 kilometer sebelah barat dari pusat kebakaran. Dilaporkan bahwa sejauh ini api telah menghanguskan area seluas nyaris 10.000 hektare.
Lebih dari 200 petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan kebakaran hutan, dengan dibantu pesawat pemadam yang menyiramkan air dari udara. Dilaporkan bahwa lebih dari 3,5 juta hektare lahan terbakar di seluruh Australia Barat selama kebakaran hutan akibat perubahan iklim tahun 2019-2020.
Para ilmuwan mengatakan tata letak Perbukitan Perth membuatnya sangat rentan terhadap kebakaran, terlebih akibat perubahan iklim, dengan kebakaran besar melanda rumah-rumah di daerah tersebut empat kali sejak tahun 2009.
Dilansir dari AFP, Rabu (3/2/2021), api telah merambat ke tanah di Perbukitan Perth dan bergerak menuju daerah yang lebih padat penduduknya. Penduduk diminta untuk mengabaikan aturan lockdown virus Corona (COVID-19) dan segera meninggalkan rumah masing-masing.
Enam petugas pemadam kebakaran mengalami luka ringan - termasuk satu menderita luka bakar - namun sejauh ini tidak ada korban jiwa atau cedera serius yang dilaporkan.
Beberapa peringatan darurat dikeluarkan, dimana kondisi diperkirakan akan makin memburuk pada Rabu malam (3/2) saat angin kencang bisa saja semakin memperluas kebakaran hutan itu.
Kebakaran terjadi saat masyarakat Perth berada di bawah aturan lockdown COVID-19. Ada sekitar dua juta orang di dalam dan sekitar wilayah Perth yang diimbau tetap tinggal di rumah sejak lockdown diberlakukan pada Minggu (31/1) waktu setempat.
Tidak ada kasus virus baru yang terdeteksi sejak lockdown dimulai, tetapi jumlah rumah yang terbakar diperkirakan akan semakin bertambah. Asap kebakaran hutan menyelimuti kota Perth, yang berjarak sekitar 30 kilometer sebelah barat dari pusat kebakaran. Dilaporkan bahwa sejauh ini api telah menghanguskan area seluas nyaris 10.000 hektare.
Lebih dari 200 petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan kebakaran hutan, dengan dibantu pesawat pemadam yang menyiramkan air dari udara. Dilaporkan bahwa lebih dari 3,5 juta hektare lahan terbakar di seluruh Australia Barat selama kebakaran hutan akibat perubahan iklim tahun 2019-2020.
Para ilmuwan mengatakan tata letak Perbukitan Perth membuatnya sangat rentan terhadap kebakaran, terlebih akibat perubahan iklim, dengan kebakaran besar melanda rumah-rumah di daerah tersebut empat kali sejak tahun 2009.