Cegah Abrasi, Warga Pekalongan Gotong Royong Bangun Tanggul Laut

Foto udara warga bergotong royong membawa karung untuk dibuat tanggul laut, di Simonet, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (31/1/2021).
Tak hanya orang dewasa, sejumlah anak juga ikut serta membantu pembangunan tanggul laut di kawasan Simonet, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak tersebut memacul pasir untuk kemudian dimasukkan ke dalam karung sebagai tanggul laut.
 
Menurut salah satu warga setempat, warga terdampak rob berupaya bergotong royong membangun tanggul laut secara swadaya untuk mencegah air laut masuk menuju daratan. 
 
Seperti diketahui, abrasi menjadi ancaman nyata para warga yang tinggal di kawasan Simonet, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Tak sedikit rumah warga di kawasan tersebut terdampak abrasi.
Menurut warga setempat, gelombang air laut bergerak ke daratan dan menghantam rumah warga di lokasi itu dapat mencapai ketinggian hingga tiga meter dan menyebabkan air masuk dan merusak sejumlah rumah warga.
Guna mengantisipasi kerusakan lebih parah akibat air laut yang masuk ke daratan, warga pun bergotong royong membangun tanggul laut di kawasan tersebut.
Foto udara warga bergotong royong membawa karung untuk dibuat tanggul laut, di Simonet, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (31/1/2021).
Tak hanya orang dewasa, sejumlah anak juga ikut serta membantu pembangunan tanggul laut di kawasan Simonet, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Anak-anak tersebut memacul pasir untuk kemudian dimasukkan ke dalam karung sebagai tanggul laut. 
Menurut salah satu warga setempat, warga terdampak rob berupaya bergotong royong membangun tanggul laut secara swadaya untuk mencegah air laut masuk menuju daratan.  
Seperti diketahui, abrasi menjadi ancaman nyata para warga yang tinggal di kawasan Simonet, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Tak sedikit rumah warga di kawasan tersebut terdampak abrasi.
Menurut warga setempat, gelombang air laut bergerak ke daratan dan menghantam rumah warga di lokasi itu dapat mencapai ketinggian hingga tiga meter dan menyebabkan air masuk dan merusak sejumlah rumah warga.
Guna mengantisipasi kerusakan lebih parah akibat air laut yang masuk ke daratan, warga pun bergotong royong membangun tanggul laut di kawasan tersebut.