WHO Sisir Lab hingga Pasar saat Selidiki Asal-usul COVID-19

Setelah dikarantina selama dua minggu, tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul COVID-19 di China akan bertemu para ilmuwan setempat. Mereka juga berencana untuk mengunjungi laboratorium, pasar, dan rumah sakit di Wuhan
WHO mengatakan para tim ahli independen juga akan menetap di China selama dua minggu lagi untuk berbicara dengan beberapa pasien COVID-19 pertama di sana.
Seorang anggota tim dari Denmark, Thea Fischer, mengunjungi Pasar Grosir Makanan Laut Huanan yang dipercaya sebagai tempat penyebaran pertama virus Corona. Ia mengatakan, kunjungan tersebut bisa memberikan jawaban apakah pasar tersebut benar-benar menjadi pusat penyebaran.
Misi WHO ini dilakukan setelah perselisihan yang cukup besar dengan China. WHO mengeluhkan sikap China yang terlalu lama untuk mengambil keputusan final.
China, yang sangat menentang penyelidikan independen, mengatakan misi penyelidikan akan rumit dan staf medis China tengah disibukkan dengan kelompok virus baru di Beijing, Shanghai, dan kota-kota lain.
Sebelumnya WHO mendapatkan kritik, terutama dari Amerika Serikat, karena tidak cukup kritis terhadap tanggapan Beijing. AS baru-baru ini menuduh Beijing dan negara-negara lain bergerak terlalu lambat pada awal wabah Corona.
Pejabat-pejabat China dan media pemerintah telah mencoba menyangkal terkait asal mula virus yang dimulai di China. Kebanyakan ahli percaya virus berasal dari kelelawar, mungkin di barat daya China atau daerah tetangga Asia Tenggara, sebelum ditularkan ke hewan lain dan kemudian ke manusia.
Penyelidikan asal-usul virus corona akan mencoba untuk menentukan di mana dan bagaimana tepatnya virus tersebut terjadi.
Setelah dikarantina selama dua minggu, tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul COVID-19 di China akan bertemu para ilmuwan setempat. Mereka juga berencana untuk mengunjungi laboratorium, pasar, dan rumah sakit di Wuhan
WHO mengatakan para tim ahli independen juga akan menetap di China selama dua minggu lagi untuk berbicara dengan beberapa pasien COVID-19 pertama di sana.
Seorang anggota tim dari Denmark, Thea Fischer, mengunjungi Pasar Grosir Makanan Laut Huanan yang dipercaya sebagai tempat penyebaran pertama virus Corona. Ia mengatakan, kunjungan tersebut bisa memberikan jawaban apakah pasar tersebut benar-benar menjadi pusat penyebaran.
Misi WHO ini dilakukan setelah perselisihan yang cukup besar dengan China. WHO mengeluhkan sikap China yang terlalu lama untuk mengambil keputusan final.
China, yang sangat menentang penyelidikan independen, mengatakan misi penyelidikan akan rumit dan staf medis China tengah disibukkan dengan kelompok virus baru di Beijing, Shanghai, dan kota-kota lain.
Sebelumnya WHO mendapatkan kritik, terutama dari Amerika Serikat, karena tidak cukup kritis terhadap tanggapan Beijing. AS baru-baru ini menuduh Beijing dan negara-negara lain bergerak terlalu lambat pada awal wabah Corona.
Pejabat-pejabat China dan media pemerintah telah mencoba menyangkal terkait asal mula virus yang dimulai di China. Kebanyakan ahli percaya virus berasal dari kelelawar, mungkin di barat daya China atau daerah tetangga Asia Tenggara, sebelum ditularkan ke hewan lain dan kemudian ke manusia.
Penyelidikan asal-usul virus corona akan mencoba untuk menentukan di mana dan bagaimana tepatnya virus tersebut terjadi.