Pekerja membersihkan lukisan dewa-dewi dan mengecat ulang tiang serta pernak pernik di Klenteng Tien Kok Sie, Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/1).
Klenteng Tien Kok Sie ini sudah berumur lebih dari 300 tahun.
Bangunan klasik berarsitektur Tiongkok dengan warna dominan merah menyala dan kuning emas itu masih berdiri kokoh.
Klenteng ini dibangun sekitar 1748, tiga tahun setelah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berdiri tahun 1745.
Sejak pertama dibangun, bangunan Kelenteng Tien Kok Sie hanya mengalami perbaikan kecil, mengingat bangunan kelenteng sebagai cagar budaya dilindungi.
Klenteng Tien Kok Sie berdiri di atas lahan seluas 250 meter persegi. Tepatnya, di selatan bangunan Pasar Gede Hardjonagoro atau lebih dikenal dengan sebutan Pasar Gede.
Fungsi kelenteng ini selain tempat ibadah juga sebagai tempat berinteraksi antar orang Tionghoa.