Momen Keluarga Angkut Sendiri Jenazah COVID-19 di Bandung

Pantauan detikcom di lapangan, hingga pukul 13.00 WIB, Kamis (28/1/2021), hanya ada satu jenazah yang dimakamkan dengan protokol kesehatan COVID-19. Meski terlihat beberapa tukang pikul jenazah di lokasi, tapi pihak keluarga tidak keberatan untuk angkut jenazah sendiri.
Dani (40), salah satu anggota keluarga asal Antapani mengatakan, sebelum mengantar ayahnya ke tempat peristirahatan terakhir, ia telah diberi tahu oleh pihak rumah sakit bahwa tidak ada jasa angkut jenazah. Ayahnya positif COVID-19 dan memiliki riwayat penyakit jantung.
Dia mengaku, sempat mengetahui informasi mengenai jasa pikul jenazah. Namun di hari yang sama, pihaknya juga sudah mengetahui untuk menyiapkan anggota keluarga yang mengangkat peti jenazah.
Adapun APD yang dipakai oleh keenam anggota keluarga yang angkut peti jenazah dipinjamkan dari pengelola TPU Cikadut.
Cepi (47), masih anggota keluarga yang sama mengusulkan agar pemerintah menyediakan langsung petugas angkut peti. Disinggung soal pemasangan tarif yang ramai diributkan, Cepi mengaku tidak tahu. Namun menurutnya seharusnya itu ditanggung pemerintah.
Sementara itu Koordinator Tukang Pikul Jenazah COVID-19 Fajar Ifana mencatat, setidaknya ada delapan jenazah yang di panggul sendiri oleh keluarga.
Detikcom mencoba mengkonfirmasi ke pihak Pengelola TPU Cikadut yang lokasinya tak jauh dari pemakaman dan mereka menyarankan untuk menghubungi Dinas Tata Ruang (Distaru). Hanya saja, baik dari Pengelola TPU dan Distaru enggan memberikan komentar lebih lanjut.
Pantauan detikcom di lapangan, hingga pukul 13.00 WIB, Kamis (28/1/2021), hanya ada satu jenazah yang dimakamkan dengan protokol kesehatan COVID-19. Meski terlihat beberapa tukang pikul jenazah di lokasi, tapi pihak keluarga tidak keberatan untuk angkut jenazah sendiri.
Dani (40), salah satu anggota keluarga asal Antapani mengatakan, sebelum mengantar ayahnya ke tempat peristirahatan terakhir, ia telah diberi tahu oleh pihak rumah sakit bahwa tidak ada jasa angkut jenazah. Ayahnya positif COVID-19 dan memiliki riwayat penyakit jantung.
Dia mengaku, sempat mengetahui informasi mengenai jasa pikul jenazah. Namun di hari yang sama, pihaknya juga sudah mengetahui untuk menyiapkan anggota keluarga yang mengangkat peti jenazah.
Adapun APD yang dipakai oleh keenam anggota keluarga yang angkut peti jenazah dipinjamkan dari pengelola TPU Cikadut.
Cepi (47), masih anggota keluarga yang sama mengusulkan agar pemerintah menyediakan langsung petugas angkut peti. Disinggung soal pemasangan tarif yang ramai diributkan, Cepi mengaku tidak tahu. Namun menurutnya seharusnya itu ditanggung pemerintah.
Sementara itu Koordinator Tukang Pikul Jenazah COVID-19 Fajar Ifana mencatat, setidaknya ada delapan jenazah yang di panggul sendiri oleh keluarga.
Detikcom mencoba mengkonfirmasi ke pihak Pengelola TPU Cikadut yang lokasinya tak jauh dari pemakaman dan mereka menyarankan untuk menghubungi Dinas Tata Ruang (Distaru). Hanya saja, baik dari Pengelola TPU dan Distaru enggan memberikan komentar lebih lanjut.