Hujan Abu Gunung Merapi Guyur 3 Kecamatan di Boyolali

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, menjelaskan hujan abu terjadi karena adanya erupsi Gunung Merapi sekitar pukul 02.30 WIB tadi.
Saat erupsi itu, Merapi mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur sekitar 1.800 meter atau 1,8 km, tinggi kolom sekitar 500 meter di atas puncak dan arah angin ke timur. Akibatnya sejumlah desa di lereng Gunung Merapi sisi timur dilanda hujan abu.
Wilayah Kecamatan Tamansari yang terkena hujan abu, selain Desa Mriyan juga terpantau di Desa Sangup, Jemowo, Lanjaran. Dilaporkan juga, hujan abu juga dirasakan terjadi di wilayah Boyolali Kota, tetapi sangat tipis sekali.
Dari pantauan detikcom, hujan abu di Dukuh Songgobumi merupakan yang paling tebal dibandingkan di desa-desa lainnya. Dedaunan, atap rumah penduduk dan jalan tampak memutih akibat tertutup abu vulkanik dari Gunung Merapi. Tanaman sayuran, bunga mawar dan lainnya milik petani juga tampak berwarna keputihan.
Namun demikian warga tetap beraktivitas normal. Hujan abu tidak sampai mengganggu aktivitas warga di lereng Gunung Merapi sisi timur.
Diberitakan sebelumnya, hujan abu terjadi di sejumlah wilayah di Boyolali sekitar pukul 03.00 WIB tadi. Hujan abu melanda sejumlah desa di Kecamatan Musuk dan Tamansari, Boyolali yang berada di lereng Merapi sisi timur.
Hujan abu terjadi merupakan dampak terjadinya awan panas guguran Merapi sekitar pukul 02.37 WIB. Data dari BPPTKG, terjadi awan panas guguran satu kali dengan jarak luncur 1.800 meter ke Kali Krasak dan Boyong. Tinggi kolom 500 meter di atas puncak, angin bertiup ke timur.