Keren! Bandung Punya Sekolah Cukur untuk Pengangguran Gaes

Direktur Utama Sekolah Cukur Armor Toreador mengatakan, Sekolah Cukur ini baru pertama didirikan di Kota Bandung. Hal ini dilakukan, untuk mengatasi pengangguran di masa pandemi COVID-19.
Armor mengungkapkan, di masa pandemi COVID-19 sektor usaha barber shop sangat terdampak, apalagi dengan adanya aturan social distancing dan physical distancing.
Ia berharap, dengan didirikannya Sekolah Cukur itu, dapat memunculkan banyak wirausaha baru yang profesional di bidangnya.
Lalu apa saja, yang didapatkan para calon barberman yang bersekolah di Sekolah Cukur ini? Sekolah cukur mengajarkan segala teknis, serta pelajaran pengembangan bisnis dari sekolah cukur itu sendiri, jadi dengan sinergi ini dapat menciptakan baberman atau tukang cukur yang lebih memilki standarisasi dan jaminan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi.
Sekedar diketahui, Sekolah Cukur ini didirikan oleh anak-anak muda Bandung yang bekerjasama dengan HIPMI Jabar dan Disnakertrans Jabar. Selain itu, Sekolah Cukur ini mendapat dukungan dari sejumlah donatur yakni Adivi Prasetio, Dr Nando, Vergie dan Surya.
Sementara itu, Kadisnakertrans Jabar Rahmat Taufik Garsadi mengatakan, sekolah cukur ini belum menjadi lembaga pelatihan kerja (LPK). Kedepannya, sekolah cukur ini akan distandarisasi menjadi LPK.
Dengan adanya sekolah cukur ini, profesi tukang cukur bisa menjadi bisnis yang menjanjikan dan menyerap lapangan kerja baru di Jawa Barat.
Selain itu, pihaknya berharap bisnis barber shop di Jawa Barat bisa menyasar semua kalangan. Dari klas bawah hingga atas. Sementara itu, Ketua BPD HIPMI Jabar Surya Batara Kartika berujar, program tersebut akan diadopsi dan akan membantu permodalan dan bekerjasama dengan pemerintah daerah.
Direktur Utama Sekolah Cukur Armor Toreador mengatakan, Sekolah Cukur ini baru pertama didirikan di Kota Bandung. Hal ini dilakukan, untuk mengatasi pengangguran di masa pandemi COVID-19.
Armor mengungkapkan, di masa pandemi COVID-19 sektor usaha barber shop sangat terdampak, apalagi dengan adanya aturan social distancing dan physical distancing.
Ia berharap, dengan didirikannya Sekolah Cukur itu, dapat memunculkan banyak wirausaha baru yang profesional di bidangnya.
Lalu apa saja, yang didapatkan para calon barberman yang bersekolah di Sekolah Cukur ini? Sekolah cukur mengajarkan segala teknis, serta pelajaran pengembangan bisnis dari sekolah cukur itu sendiri, jadi dengan sinergi ini dapat menciptakan baberman atau tukang cukur yang lebih memilki standarisasi dan jaminan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi.
Sekedar diketahui, Sekolah Cukur ini didirikan oleh anak-anak muda Bandung yang bekerjasama dengan HIPMI Jabar dan Disnakertrans Jabar. Selain itu, Sekolah Cukur ini mendapat dukungan dari sejumlah donatur yakni Adivi Prasetio, Dr Nando, Vergie dan Surya.
Sementara itu, Kadisnakertrans Jabar Rahmat Taufik Garsadi mengatakan, sekolah cukur ini belum menjadi lembaga pelatihan kerja (LPK). Kedepannya, sekolah cukur ini akan distandarisasi menjadi LPK.
Dengan adanya sekolah cukur ini, profesi tukang cukur bisa menjadi bisnis yang menjanjikan dan menyerap lapangan kerja baru di Jawa Barat.
Selain itu, pihaknya berharap bisnis barber shop di Jawa Barat bisa menyasar semua kalangan. Dari klas bawah hingga atas. Sementara itu, Ketua BPD HIPMI Jabar Surya Batara Kartika berujar, program tersebut akan diadopsi dan akan membantu permodalan dan bekerjasama dengan pemerintah daerah.