Pasca Rusuh, Gedung Capitol Dipagar

Barikade dari beton dipasang di depan gerbang Gedung Capitol Hill paska rusuh kemarin. Massa pendukung Trump menyerbu saat anggota senat dan kongres tengah membahas soal pengesahan hasil Pilpres AS AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
Sejumlah polisi juga terlihat berjaga di kawasan tersebut. Situasi darurat berlaku sampai inagurasi Joe Biden dan Kamala Harris pada Rabu 20 Januari 2021.
Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, memperpanjang situasi darurat selama 15 hari imbas kerusuhan tersebut. Brendan Smialowski / AFP
Anggota unit Pengawal Nasional D.C. melakukan pengamanan ketat di Gedung Capitol AS pasca penyerangan yang dilakukan oleh pendung Trump. Photo by Brendan Smialowski / AFP
Pagar besi dipasang di sekitar halaman Gedung Capitol, pagar ini tetap ada sampai pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris. Brendan Smialowski / AFP
Diketahui sebelumnya, massa pendukung Trump menyerbu saat anggota senat dan kongres tengah membahas soal pengesahan hasil Pilpres AS dengan Biden sebagai pemenangnya. Brendan Smialowski / AFP

Barikade dari beton dipasang di depan gerbang Gedung Capitol Hill paska rusuh kemarin. Massa pendukung Trump menyerbu saat anggota senat dan kongres tengah membahas soal pengesahan hasil Pilpres AS AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
Sejumlah polisi juga terlihat berjaga di kawasan tersebut. Situasi darurat berlaku sampai inagurasi Joe Biden dan Kamala Harris pada Rabu 20 Januari 2021.
Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, memperpanjang situasi darurat selama 15 hari imbas kerusuhan tersebut. Brendan Smialowski / AFP
Anggota unit Pengawal Nasional D.C. melakukan pengamanan ketat di Gedung Capitol AS pasca penyerangan yang dilakukan oleh pendung Trump. Photo by Brendan Smialowski / AFP
Pagar besi dipasang di sekitar halaman Gedung Capitol, pagar ini tetap ada sampai pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris. Brendan Smialowski / AFP
Diketahui sebelumnya, massa pendukung Trump menyerbu saat anggota senat dan kongres tengah membahas soal pengesahan hasil Pilpres AS dengan Biden sebagai pemenangnya. Brendan Smialowski / AFP