356 Pengungsi Merapi Putuskan Kembali Ke Rumah

Sebanyak 356 pengungsi Gunung Merapi dari Dusun Babadan 1, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memutuskan pulang ke rumahnya masing-masing. Mereka pulang setelah sebulan lebih berada di lokasi pengungsian di tempat evakuasi akhir (TEA) Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan.
Koordinator Pengungsi Dusun Babadan 1, Wahyudi, mengatakan bahwa para pengungsi dari Dusun Babadan 1 ini berada di TEA Banyurojo sejak Jumat (6/11) lalu. Alasan memutuskan pulang ke rumah adalah untuk memulihkan perekonomian setelah sekian lama berada di pengungsian.
Menurutnya, warga memutuskan pulang karena ingin mengurusi ladang dan hewan ternak.
Menyinggung status Gunung Merapi yang saat ini Siaga, lanjutnya, warga sebenarnya merasa khawatir. Warga pun bersedia mengikuti anjuran dari pemerintah. Namun saat ini warga memilih pulang ke rumah karena beberapa alasan tersebut.
Wahyudi menambahkan, Dusun Babadan 1 ini berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak Merapi. Jika nantinya terjadi peningkatan atau erupsi Gunung Merapi, katanya, warga siap mengungsi kembali menuju TEA Banyurojo.
Sementara itu, Kades Banyurojo, Iksan Maksum, mengatakan bahwa kepulangan warga Dusun Babadan 1 dari barak ke rumah masing-masing adalah kemauan warga sendiri. Namun pihak pemerintah desa meminta jika sewaktu-waktu aktivitas Merapi meningkat maka warga harus segera kembali ke pengungsian.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, mengatakan bahwa penanganan bencana membutuhkan kerja sama antarsemua pihak. Pihak pemerintah sudah menjelaskan dan menyampaikan informasi penting tentang kondisi Merapi saat ini.
Menurutnya, tidak ada yang bisa memastikan kapan Gunung Merapi meletus. Sehingga pihaknya tidak bisa melarang atau memperbolehkan warga pengungsi pulang ke rumah.