Menelusuri Suku Tionghoa di Perbatasan Pulau Rupat

Aktivitas Suku Tionghoa di kawasan Desa Tanjung Medang, Rupat Utara, Bengkalis, Riau.

Menurut keterangan warga, suku Tionghoa di Pulau Rupat telah ada sejak dahulu. Banyak warga bilang suku Tionghoa ini merupakan salah satu peranakan dari Suku Akit yang menghuni Pulau Rupat pertama kali.

Jadi Suku Tionghoa di kawasan tersebut telah berbaur dengan Suku Akit dan melakukan pernikahan  diantara keduanya sehingga menghasilkan peranakan campuran dari Tionghoa dan Akit.

Perlu diketahui, masyarakat Tionghoa di Pulau Rupat ini hidup berkelompok di desanya. Misal di satu desa tersebut isinya keturunan Tionghoa semua. Tetapi ada juga yang hidup berdampingan dengan umat agama lainnya.

Dari segi bangunan rumah, Suku Tionghoa du Rupat ini memiliki keunikan sendiri. Karena beberapa rumah masih sangat tradisional tetapi ada juga yang modern. Selain itu tepat di depan itu ada tulisan  aksara China yang mencerminkan dari setiap keluarga yang tinggal di rumah tersebut.

Dan di dalam setiap rumah Suku Tionghoa tersebut memiliki tempat ibadah tepatnya diruang tamu atau ruang tengah. Biasanya mereka melakukan doa setiap harinya di pagi hari.

Salah satu ciri khas dari Suku Tionghoa ini adalah hidupnya yang rukun dan kebersamaan bersama keluarga dan lingkungan sekitar. Sehingga terjadi akulturasi budaya di lingkungan sekitar.

Bahkan Suku Tionghoa di Rupat ini memiliki sifat yang ramah dan murah senyum. Bahkan dengan orang yang bukan warga Rupat, mereka pun bisa membuka diri kepada tamu siapapun.

Suku Tionghoa di Rupat ini mayorittas bekerja sebagai nelayan, sawit, karet dan pengusaha.

Rumah Balai Adat (RBA) Matalahas milik Suku Akit Peranak Tionghoa ini, beralokasi di wilayah Desa Dalur Aman/Dusun Pangkalan Durian Kecamatan Rupat Batu Panjang, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Salah satu Kepala Desa di Rupat mengapresiasi adanya pelantikan pengurus Suku Akit dan peresmian Rumah Balai Adat Suku Akit Peranak Tionghoa pada hari ini. Karena dengan dikukuhkannya pengurus Suku Akit  Tionghoa pada hari ini, tentunya suatu kekompakkan antara  suku Tionghoa dan Akit itu sendiri.

Hal ini menunjukkan suatu kekompakan dan keberadaan sukunya sendiri dengan bersatu dalam iktan persatuan yang baru saja di kukuhkan. Untuk itu, para kepala desa di Rupat berpesan agar bendera simbolis yang menjadi sejarah bagi suku akit peranakkan Tionghoa dijaga agar tidak hilang dimakan masa. 

Harapannya Suku Tionghoa di Rupat ini merupakan suatu cerminan budaya keanekaragaman Indonesia dengan kultur budaya rukun, santun dan damai.

Aktivitas Suku Tionghoa di kawasan Desa Tanjung Medang, Rupat Utara, Bengkalis, Riau.
Menurut keterangan warga, suku Tionghoa di Pulau Rupat telah ada sejak dahulu. Banyak warga bilang suku Tionghoa ini merupakan salah satu peranakan dari Suku Akit yang menghuni Pulau Rupat pertama kali.
Jadi Suku Tionghoa di kawasan tersebut telah berbaur dengan Suku Akit dan melakukan pernikahan  diantara keduanya sehingga menghasilkan peranakan campuran dari Tionghoa dan Akit.
Perlu diketahui, masyarakat Tionghoa di Pulau Rupat ini hidup berkelompok di desanya. Misal di satu desa tersebut isinya keturunan Tionghoa semua. Tetapi ada juga yang hidup berdampingan dengan umat agama lainnya.
Dari segi bangunan rumah, Suku Tionghoa du Rupat ini memiliki keunikan sendiri. Karena beberapa rumah masih sangat tradisional tetapi ada juga yang modern. Selain itu tepat di depan itu ada tulisan  aksara China yang mencerminkan dari setiap keluarga yang tinggal di rumah tersebut.
Dan di dalam setiap rumah Suku Tionghoa tersebut memiliki tempat ibadah tepatnya diruang tamu atau ruang tengah. Biasanya mereka melakukan doa setiap harinya di pagi hari.
Salah satu ciri khas dari Suku Tionghoa ini adalah hidupnya yang rukun dan kebersamaan bersama keluarga dan lingkungan sekitar. Sehingga terjadi akulturasi budaya di lingkungan sekitar.
Bahkan Suku Tionghoa di Rupat ini memiliki sifat yang ramah dan murah senyum. Bahkan dengan orang yang bukan warga Rupat, mereka pun bisa membuka diri kepada tamu siapapun.
Suku Tionghoa di Rupat ini mayorittas bekerja sebagai nelayan, sawit, karet dan pengusaha.
Rumah Balai Adat (RBA) Matalahas milik Suku Akit Peranak Tionghoa ini, beralokasi di wilayah Desa Dalur Aman/Dusun Pangkalan Durian Kecamatan Rupat Batu Panjang, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Salah satu Kepala Desa di Rupat mengapresiasi adanya pelantikan pengurus Suku Akit dan peresmian Rumah Balai Adat Suku Akit Peranak Tionghoa pada hari ini. Karena dengan dikukuhkannya pengurus Suku Akit  Tionghoa pada hari ini, tentunya suatu kekompakkan antara  suku Tionghoa dan Akit itu sendiri.
Hal ini menunjukkan suatu kekompakan dan keberadaan sukunya sendiri dengan bersatu dalam iktan persatuan yang baru saja di kukuhkan. Untuk itu, para kepala desa di Rupat berpesan agar bendera simbolis yang menjadi sejarah bagi suku akit peranakkan Tionghoa dijaga agar tidak hilang dimakan masa. 
Harapannya Suku Tionghoa di Rupat ini merupakan suatu cerminan budaya keanekaragaman Indonesia dengan kultur budaya rukun, santun dan damai.