Anak-anak di wilayah Sahel, Burkina Faso, kembali ke sekolah setelah penutupan akibat COVID-19. Para murid yang kembali ke sekolah tidak hanya takut tertular COVID-19, namun ingatan mereka akan serangan jihadis lebih menghantui.
Burkina Faso Utara telah dilanda pemberontakan parah oleh para jihadis yang mulai melakukan serangan pada tahun 2015. Sekolah-sekolah pun menjadi sasaran para pemberontak.
Lebih dari 1.200 orang kehilangan nyawa dan lebih dari satu juta orang mengungsi. Serangan terakhir terjadi pada bulan September, ketika itu ada 4 tentara tewas.
Anak-anak yang kini kembali ke sekolah harus sering melakukan simulasi menjatuhkan diri ke tanah dan bersembunyi di bawah meja jika sewaktu-waktu serangan kembali terjadi.
Di Burkina Faso, kekhawatiran atas pandemi COVID-19 menempati urutan kedua setelah ancaman serangan dari ekstremis yang terkait dengan al-Qaeda dan kelompok Negara Islam.