Menerapkan urban farming, gerakan yang diinisiasi oleh ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) RW 05 ini coba memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri kala terdampak COVID-19 menghantam perekonomian mereka. Melalui inovasi pertanian dengan metode aquaponik budidaya ikan dalam ember, kini lahan bekas pembuangan puing dan sampah di jadi hijau dengan tanaman teleng, kelor, pokcoy, kangkung, bayam. dok. RIB Lawan COVID-19
Kegiatan yang dilakukan oleh para srikandi poktan ini rupanya menarik perhatian masyarakat. Bahkan, beberapa kelompok tani lain berkunjung untuk diskusi mengenai pengolahan hidroponik yang dilakukan oleh kelompok tani yang didirikan sejak tahun 2018 ini. Termasuk salah satunya adalah Ketua Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19, Sandiaga Uno. dok. RIB Lawan COVID-19
Bagi warga, berkebun mendekatkan mereka pada sumber makanan. Sayur mayur yang ditanam sendiri lebih jelas perawatannya dan harganya pun lebih murah. Di pasaran, harga sayuran organik dibanderol 2-3 kali lipat dari sayur pada umumnya. Ditumbuhi lebih dari 10 jenis tanaman, akhirnya seluruh sayuran bisa diperuntukan bagi warga serta dipasarkan ke sejumlah konsumennya. dok. RIB Lawan COVID-19
Upaya pelestarian lingkungan tidak melulu berjalan dengan lancar. keterbatasan modal dan minimnya prasarana yang dimiliki masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan kelompok dan warga. Untuk itu, Relawan Indonesia Bersatu berinisiatif menyokong kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan 200 unit paket budikdamber, 10.000 ekor bibit lele, 2400 Pot kangkung, 4 instalasi hidroponik, dan 800 KG pakan lele. dok. RIB Lawan COVID-19