Sebuah universitas berdiri di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi. Jarak antara bangunan Universitas Merapi ini dengan puncak Gunung Merapi sangat dekat, 4 kilometer.
Hanya saja tak ada mahasiswa atau kegiatan perkuliahan. Di dalamnya hanya ada seorang perempuan sepuh bernama Sudi Wiyono (75).
Perempuan sepuh yang akrab disapa Mak Keti ini bercerita tentang sejarah Universitas Merapi. Mak Keti adalah pemilik dari bangunan rumah ini.
Bangunan ini bukanlah civitas akademik. Hanya rumah biasa yang dimanfaatkan sebagai posko relawan.
"Dibuatkan anak angkat saya yang relawan, namanya pak Hari Jaran. Saya juga tidak tahu alasannya, tahu-tahu dibuatin. Tapi memang sering dijadiin tempat kumpul relawan untuk memantau Merapi," cerita Mak Keti ditemui di kediamannya di Dusun Pelemsari, Umbulharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta, Rabu (18/11).
Kata-kata bijak ditempelkan di dinding bangunan.
Walau masuk dalam KRB III, Mak Keti masih kerap naik ke rumah lamanya. Padahal keluarganya telah hijrah ke hunian tetap Karang Kendal Umbulharjo.