Dua gereja dibakar saat puluhan ribu demonstran berkumpul di alun-alun Santiago, Chile untuk menandai peringatan gerakan protes untuk menuntut kesetaraan yang lebih besar, yang pecah tahun lalu.
Aksi demo awalnya berlangsung damai pada Minggu (18/10) waktu setempat di Plaza Italia. Namun kemudian sejumlah insiden kekerasan, penjarahan dan vandalisme terjadi saat aksi demo di sore hari.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (19/10/2020), satu gereja yang dekat dengan Plaza Italia hangus dibakar saat para pengunjuk rasa bersorak-sorak, sementara sebuah gereja lainnya dijarah dan juga mengalami kerusakan akibat kebakaran. Namun, petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan kobaran api.
Menurut media setempat, gereja kecil, Church of the Assumption yang hancur total akibat dibakar massa tersebut dikenal sebagai "paroki seniman".
Sejumlah demonstran tampak menyerbu gereja San Francisco de Borja di tengah peringatan satu tahun dimulainya protes massa anti-pemerintah atas ketidaksetaraan di Santiago, Chile, Minggu (18/10) kemarin.
Imbas kericuhan tersebut, Pemerintahan Presiden Sebastian Pinera - salah satu target utama pengunjuk rasa - meminta para demonstran untuk bersikap damai dan menghormati pembatasan virus Corona. Wabah mematikan itu telah menewaskan 13.600 orang di Chile dengan lebih dari 490.000 orang terinfeksi.
Seperti diketahui, aksi protes yang meletus setahun yang lalu awalnya sebagai tanggapan atas kenaikan tarif metro. Namun, kemudian meluas menjadi demonstrasi umum menentang ketidaksetaraan dan pemerintah.
Saat itu, kerusuhan pun terjadi dengan belasan stasiun metro dibakar, halte bus dihancurkan, supermarket dijarah, bangunan dirusak, dan para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi anti huru-hara yang menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air.