London - Inggris kemungkinan akan memberlakukan kembali lockdown ketika lonjakan kasus harian di negara tersebut mencapai 6.000 kasus dalam 24 jam.
Foto
Potret Ramainya Inggris di Tengah Ancaman Lockdown Jilid 2

Orang-orang makan dan minum di luar restoran di Soho, London, Inggris. AP Photo/Alberto Pezzali
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, sebelumnya telah mengumumkan bahwa pub dan restoran tutup pada pukul 10 malam, karena lonjakan kasus virus korona di seluruh Inggris. AP Photo/Frank Augstein
Boris Johnson juga mengatakan kepada warganya untuk bekerja dari rumah mulai Selasa (22/9/2020). AP Photo/Alberto Pezzali
Untuk menahan penyebaran COVID-19 pada musim semi tahun ini, aktifitas publik di seluruh Eropa hampir sepenuhnya dihentikan. Namun saat musim panas, banyak tempat melonggarkan aturan pembatasan tersebut. Maka yang terjadi adalah tingkat infeksi COVID-19 di hampir setiap negara Eropa semakin meningkat. AP Photo/Alberto Pezzali
Inggris kemungkinan akan kembali memberlakukan tindakan lockdown akibat lonjakan tajam infeksi virus Corona. AP Photo/Alberto Pezzali
Tindakan tersebut mulai dipertimbangkan ketika adanya lonjakan kasus harian sebanyak 6.000 kasus dalam 24 jam. AP Photo/Jon Super
Jika lockdown kedua benar dilakukan maka akan diberlakukan tidak dalam waktu sebentar, namun selama 6 bulan. AP Photo/Jon Super
Meskipun akan melakukan lockdown kembali, Boris Johnson tidak yakin hal tersebut dapat mengendalikan pandemi COVID-19 yang memburuk di Inggris. AP Photo/Matt Dunham
Hampir 42.000 orang telah meninggal karena COVID-19 di Inggris. Menjadikannya negara dengan angka kematian tertinggi di Eropa. AP Photo/Matt Dunham
Walikota London, Sadiq Khan, mengatakan bahwa tindakan penguncian yang lebih ketat menjadi semakin mungkin untuk ibu kota Inggris. AP Photo/Matt Dunham