Suku Adat Brasil Rayakan Bebas Corona

Anak-anak Adat Tenetehara bermain-main di sekitar api unggun selama festival di Suaka Adat Alto Rio Guama, Brasil.
Suku asli Brasil yang dikenal sebagai Tembe, menggelar festival atas pencapaian berhasil lalui enam bulan tanpa satu kasus infeksi Corona.
Suku Tembe adalah cabang barat dari etnis Tenetehara yang berlokasi di wilayah Adat Alto Rio Guatama di tepi barat negara bagian Para.
Diketahui penduduk asli tertular setelah mereka datang ke kota-kota terdekat untuk berdagang, membeli bahan pokok dan mengumpulkan pembayaran darurat dari pemerintah.
Suku Tembe mengisolasi diri dengan menutup gerbang pemukiman dari dunia luar. Mereka bisa keluar jika dalam kondisi darurat.
Saat ini, jumlah kasus COVID-19 harian dan kematian di Para menurun. Suku Tembe pun mulai percaya bahwa mereka bisa selamat dari pandemi.
Pada awal pandemi, tenaga kesehatan memberikan pemaparan tentang virus Corona. Lantas, suku ini membuat kelompok sendiri untuk penjelasan lebih lanjut kepada para keluarga soal COVID-19.
Virus Corona telah menginfeksi ke puluhan kelompok adat. Data otoritas adat setempat melaporkan COVID-19 menginfeksi 31.306 masyarakat adat dan 793 orang meninggal.
Anak-anak Adat Tenetehara bermain-main di sekitar api unggun selama festival di Suaka Adat Alto Rio Guama, Brasil.
Suku asli Brasil yang dikenal sebagai Tembe, menggelar festival atas pencapaian berhasil lalui enam bulan tanpa satu kasus infeksi Corona.
Suku Tembe adalah cabang barat dari etnis Tenetehara yang berlokasi di wilayah Adat Alto Rio Guatama di tepi barat negara bagian Para.
Diketahui penduduk asli tertular setelah mereka datang ke kota-kota terdekat untuk berdagang, membeli bahan pokok dan mengumpulkan pembayaran darurat dari pemerintah.
Suku Tembe mengisolasi diri dengan menutup gerbang pemukiman dari dunia luar. Mereka bisa keluar jika dalam kondisi darurat.
Saat ini, jumlah kasus COVID-19 harian dan kematian di Para menurun. Suku Tembe pun mulai percaya bahwa mereka bisa selamat dari pandemi.
Pada awal pandemi, tenaga kesehatan memberikan pemaparan tentang virus Corona. Lantas, suku ini membuat kelompok sendiri untuk penjelasan lebih lanjut kepada para keluarga soal COVID-19.
Virus Corona telah menginfeksi ke puluhan kelompok adat. Data otoritas adat setempat melaporkan COVID-19 menginfeksi 31.306 masyarakat adat dan 793 orang meninggal.