Kamp Pengungsian Terbesar di Yunani Terbakar

Kebakaran besar melanda kamp pengungsi terbesar di pulau Lesbos, Yunani, Rabu (9/9/2020) waktu setempat.  

Kebakaran tersebut menyebabkan lebih dari 12.000 migran membutuhkan tempat perlindungan darurat di pulau Lesbos.  

Pada malam hari, para migran di kamp pengungsi Moria melarikan diri dari kebakaran yang terjadi di beberapa titik dan memusnahkan sebagian besar kamp dan perkebunan zaitun di lereng bukit.  

Kamp pengungsian ini awalnya dimaksudkan untuk menampung sekitar 2.000 orang, namun ternyata jumlah migran jauh melebihi kapasitas hingga 12.500 orang sehingga menyebabkan kamp menjadi sesak.  

Penyebab kebakaran masih belum diketahui. Juru bicara pemerintah Petsas menyatakan penyebab kebakan kemungkinan besar disengaja sebagai protes atas tindakan lockdown.  

Kamp ini dilockdown setelah seorang penduduk Somalia dinyatakan positif mengidap virus Corona. Dan setelah diadakan pengujian besar, ditemukan 35 orang lainnya yang terinfeksi di kamp penuh sesak tersebut.  

Dilaporkan tidak ada korban dalam kebakaran tersebut.  

Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, mengadakan pertemuan darurat tingkat menteri untuk memeriksa situasi di Moria dan memutuskan tindakan yang akan diambil.  

Lesbos adalah titik penyeberangan tersibuk di Eropa pada 2015-16 untuk migrasi ilegal selama perpindahan besar-besaran pengungsi ke barat. Banyak yang melarikan diri dari perang di Suriah dan Irak dan melakukan perjalanan melalui Turki.   

Setelah gelombang migrasi itu, Yunani mendirikan kamp-kamp di Lesbos dan empat pulau lainnya, membantu pendanaan Uni Eropa, dan baru-baru ini juga mendirikan jaringan kamp-kamp di daratan.  

Kebakaran besar melanda kamp pengungsi terbesar di pulau Lesbos, Yunani, Rabu (9/9/2020) waktu setempat.  
Kebakaran tersebut menyebabkan lebih dari 12.000 migran membutuhkan tempat perlindungan darurat di pulau Lesbos.  
Pada malam hari, para migran di kamp pengungsi Moria melarikan diri dari kebakaran yang terjadi di beberapa titik dan memusnahkan sebagian besar kamp dan perkebunan zaitun di lereng bukit.  
Kamp pengungsian ini awalnya dimaksudkan untuk menampung sekitar 2.000 orang, namun ternyata jumlah migran jauh melebihi kapasitas hingga 12.500 orang sehingga menyebabkan kamp menjadi sesak.  
Penyebab kebakaran masih belum diketahui. Juru bicara pemerintah Petsas menyatakan penyebab kebakan kemungkinan besar disengaja sebagai protes atas tindakan lockdown.  
Kamp ini dilockdown setelah seorang penduduk Somalia dinyatakan positif mengidap virus Corona. Dan setelah diadakan pengujian besar, ditemukan 35 orang lainnya yang terinfeksi di kamp penuh sesak tersebut.  
Dilaporkan tidak ada korban dalam kebakaran tersebut.  
Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, mengadakan pertemuan darurat tingkat menteri untuk memeriksa situasi di Moria dan memutuskan tindakan yang akan diambil.  
Lesbos adalah titik penyeberangan tersibuk di Eropa pada 2015-16 untuk migrasi ilegal selama perpindahan besar-besaran pengungsi ke barat. Banyak yang melarikan diri dari perang di Suriah dan Irak dan melakukan perjalanan melalui Turki.   
Setelah gelombang migrasi itu, Yunani mendirikan kamp-kamp di Lesbos dan empat pulau lainnya, membantu pendanaan Uni Eropa, dan baru-baru ini juga mendirikan jaringan kamp-kamp di daratan.