Hii.. Siswa SMP Ini Terpaksa Belajar di Makam

Begini potret sejumlah siswa SMP di Dusun Sukawera, Desa Pasuruhan, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah tampak tekun belajar meski berada di kompleks makam.
Mereka tidak punya pilihan lain karena tempat ini satu-satunya lokasi yang memungkinkan mendapatkan sinyal atau jaringan internet untuk belajar online atau daring.
Lokasi makam yang berada lebih tinggi dibanding permukiman warga ini menjadi tempat belajar para siswa dari pagi hingga siang hari. Hal ini sudah menjadi rutinitas mereka sejak diberlakukannya belajar jarak jauh akibat pandemi virus Corona atau COVID-19.
Salah satunya dilakukan Dian Ferawati. Siswi kelas IX SMP Negeri 2 Karangkobar ini menuturkan jika di rumahnya tidak bisa menjangkau sinyal internet. Sehingga, ia bersama teman-temannya terpaksa belajar dan mengerjakan tugas di makam.
Menurutnya, tugas dari sekolah diberikan kepada siswa melalui aplikasi percakapan, termasuk juga saat mengumpulkannya. Hal ini dilakukan lantaran belum bisa kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.
Hal senada juga dikatakan Liftia Nur Fajriah. Menurut siswi SMP Negeri 2 Karangkobar ini, belajar di makam sudah menjadi rutinitas bersama teman-temannya sejak diberlakukannya belajar daring. Biasanya, ia belajar mulai pukul 07.00 WIB hingga siang hari.
Hingga saat ini, ia mengaku tidak takut meski harus belajar di makam. Mengingat selama ini selalu dilakukan ramai-ramai bersama temannya.
Begini potret sejumlah siswa SMP di Dusun Sukawera, Desa Pasuruhan, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah tampak tekun belajar meski berada di kompleks makam.
Mereka tidak punya pilihan lain karena tempat ini satu-satunya lokasi yang memungkinkan mendapatkan sinyal atau jaringan internet untuk belajar online atau daring.
Lokasi makam yang berada lebih tinggi dibanding permukiman warga ini menjadi tempat belajar para siswa dari pagi hingga siang hari. Hal ini sudah menjadi rutinitas mereka sejak diberlakukannya belajar jarak jauh akibat pandemi virus Corona atau COVID-19.
Salah satunya dilakukan Dian Ferawati. Siswi kelas IX SMP Negeri 2 Karangkobar ini menuturkan jika di rumahnya tidak bisa menjangkau sinyal internet. Sehingga, ia bersama teman-temannya terpaksa belajar dan mengerjakan tugas di makam.
Menurutnya, tugas dari sekolah diberikan kepada siswa melalui aplikasi percakapan, termasuk juga saat mengumpulkannya. Hal ini dilakukan lantaran belum bisa kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.
Hal senada juga dikatakan Liftia Nur Fajriah. Menurut siswi SMP Negeri 2 Karangkobar ini, belajar di makam sudah menjadi rutinitas bersama teman-temannya sejak diberlakukannya belajar daring. Biasanya, ia belajar mulai pukul 07.00 WIB hingga siang hari.
Hingga saat ini, ia mengaku tidak takut meski harus belajar di makam. Mengingat selama ini selalu dilakukan ramai-ramai bersama temannya.