Bisa dibilang untuk memerangi Corona di Mali kuncinya adalah pengetahuan. Berita kedatangan virus Corona menyebar di media sosial hingga mulut ke mulut. Beberapa mengatakan virus bakal mati di suhu tinggi yang khas di Mali. Sementara, lainnya hanya paham bahwa virus ini hanya terjadi di beberapa negara saja. Lainnya, mengklaim bahwa Corona hanyalah virus buatan dan tidak perlu dikhawatirkan.
Akhir Maret 2020, terjadi kasus virus Corona pertama di Mali. Pemerintah bergerak dengan menepis informasi yang salah di masyarakat.
Para remaja di Mali ikut diberdayakan untuk memerangi informasi yang salah. Salah satunya ada Hawa. Hawa kini mendapat pelatihan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan Corona.
Langkah-langkah tersebut berupa panduan tentang teknik mencuci tangan yang baik, jarak fisik (physical distancing) dan penggunaan masker. UNICEF juga mendistribusikan alat cuci tangan dan sabun ke sejumlah tempat.
Hal yang dilakukan Hawa dan yang lainnya sangat membantu memberikan informasi faktual dimana masyarakat Mali masih belum percata akan virus ini.