Kaavan, Si Gajah Kesepian di Pakistan Akan Dipindahkan ke Kamboja

Pengadilan Pakistan menyetujui pemindahan Kaavan, seekor gajah yang kesepian di sebuah kebun binatang yang berada di kawasan Islamabad, Pakistan ke Kamboja. Kaavan sebelumnya dilaporkan menunjukkan gejala penyakit mental hingga kemudian memicu lahirnya sebuah petisi online yang meminta agar gajah tersebut dibebaskan.
 
Dilansir dari AP News, Kaavan tiba di Pakistan pada tahun 1985 sebagai pemberian dari Sri Lanka. Menurut petugas kebun binatang tempat Kaavan tinggal, gajah itu diketahui mengalami gangguan mental usai ditinggal mati pasangannya pada tahun 2012 silam. Namun, diketahui gangguan mental yang dialami Kaavan salah satunya juga terjadi terjadi imbas dari perlakuan yang diterimanya saat berada di kebun binatang. 
Pada tahun 2002, Kaavan dikurung oleh petugas kebun binatang karena dikhawatirkan akan mengamuk dan menimbulkan kerusakan. Meski kemudian dibebaskan setelah mendapat kecaman dari publik, pada tahun 2015, Kaavan diketahui dirantai setiap beberapa jam sekali dalam sehari. Kondisi tersebut diketahui berdampak pada kesehatan mental Kaavan. Protes dan kecaman untuk membebaskan Kaavan pun terus mengalir hingga kemudian pengadilan di Islamabad menyetujui untuk memindahkan Kaavan ke tempat perlindungan yang cocok. Para ahli pun merekomendasikan suaka margasatwa di Kamboja sebagai tempat perlindungan bagi Kaavan.
Pengadilan Pakistan menyetujui pemindahan Kaavan, seekor gajah yang kesepian di sebuah kebun binatang yang berada di kawasan Islamabad, Pakistan ke Kamboja. Kaavan sebelumnya dilaporkan menunjukkan gejala penyakit mental hingga kemudian memicu lahirnya sebuah petisi online yang meminta agar gajah tersebut dibebaskan. 
Dilansir dari AP News, Kaavan tiba di Pakistan pada tahun 1985 sebagai pemberian dari Sri Lanka. Menurut petugas kebun binatang tempat Kaavan tinggal, gajah itu diketahui mengalami gangguan mental usai ditinggal mati pasangannya pada tahun 2012 silam. Namun, diketahui gangguan mental yang dialami Kaavan salah satunya juga terjadi terjadi imbas dari perlakuan yang diterimanya saat berada di kebun binatang. 
Pada tahun 2002, Kaavan dikurung oleh petugas kebun binatang karena dikhawatirkan akan mengamuk dan menimbulkan kerusakan. Meski kemudian dibebaskan setelah mendapat kecaman dari publik, pada tahun 2015, Kaavan diketahui dirantai setiap beberapa jam sekali dalam sehari. Kondisi tersebut diketahui berdampak pada kesehatan mental Kaavan. Protes dan kecaman untuk membebaskan Kaavan pun terus mengalir hingga kemudian pengadilan di Islamabad menyetujui untuk memindahkan Kaavan ke tempat perlindungan yang cocok. Para ahli pun merekomendasikan suaka margasatwa di Kamboja sebagai tempat perlindungan bagi Kaavan.