Kebijakan lockdown ini diberlakukan kembali usai Melbourne harus berjibaku dengan kemunculan kembali virus Corona.
Seperti dilansir AFP, Kamis (9/7) warga telah diberitahu untuk tinggal di rumah selama enam pekan, setelah langkah-langkah lain untuk menahan lonjakan kasus COVID-19 gagal mencegah penyebaran virus.
Negara bagian Victoria, yang mengumumkan 165 kasus baru pada hari Kamis (9/7), telah secara efektif ditutup dalam upaya mengendalikan virus.
Namun, serbuan wisatawan melintasi perbatasan ke negara tetangga New South Wales pada hari Rabu (8/7) telah meningkatkan kekhawatiran bahwa upaya itu dapat digagalkan. Polisi mengatakan bahwa sekitar 30.000 mobil mengantre dalam waktu kurang dari 36 jam.
Premier New South Wales, Gladys Berejiklian mengatakan, dua kasus COVID-19 telah diidentifikasi di kota perbatasan Albury. Dia memperingatkan agar tidak bepergian ke atau dari komunitas di perbatasan negara.
Sementara itu, negara bagian Queensland mengumumkan Kamis (9/7) bahwa mereka akan meminta semua pelancong kembali dari Victoria - menghapus opsi yang memungkinkan mereka menghabiskan waktu 14 hari di karantina pada saat kedatangan.
Di Melbourne, ada kekhawatiran soal dampak ekonomi dan kesehatan mental dari lockdown kedua, yang menurut perkiraan para pejabat akan merugikan ekonomi sebesar Aus $ 6 miliar ($ 4,2 miliar). Restoran dan kafe terbatas untuk menyajikan makanan yang bisa dibawa pulang, sementara pusat kebugaran, salon kecantikan dan bioskop terpaksa tutup lagi.
Australia telah mencatat lebih dari 9.000 kasus COVID-19 di antara populasi 25 juta orang, dengan 106 kematian. Di luar Victoria, negara bagian ini telah menemukan beberapa infeksi baru, dengan sebagian besar kasus melibatkan wisatawan mancanegara.