Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan bahwa program tersebut merupakan rekaman dokumentasi perubahan sosial yang sedang terjadi di masyarakat Indonesia pada masa Pandemi COVID-19. Dengan program tersebut masyarakat masih bisa tetap berkreatifitas dikala pandemi. dok. Kemendikbud
Harapannya adalah selama bulan Mei-Juli 2020 ditargetkan bisa menggasilkan 2.400 menit video pendek yang merekam tema: Belajar di Rumah, Religi dan Mitos/Mistis, Lebaran/Coronasiana, Usaha Mandiri, Perubahan Perilaku Keluarga, Gotong Royong, Kreativitas, dan Isu Lingkungan dari Aceh sampai ke Papua. dok. Kemendikbud
Hilmar mengatakan rekam pandemi merupakan bentuk karya dari para pekerja seni, khususnya komunitas ADN, di tengah keterbatasan akibat COVID-19, masih mampu berkontribusi melalui karya mendokumentasikan kehidupan baru setelah atau bersama COVID-19. Ragam yang ditampilkan dalam Rekam Pandemi tersebut bervariasi, baik dari segi bentuk kehidupan maupun cara ekspresinya. dok. Kemendikbud
Melalui sidang UNESCO, Hilmar menyampaikan bahwa Rekam Pandemi ini mendapat sambutan yang baik sebagai sebuah arsip kemanusiaan yang dibuat oleh komunitas dokumenteris. Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Kemendikbud Ahmad Mahendra mengatakan dokumentasi itu telah diintegrasikan dengan program “Belajar dari Rumah” yang bekerja sama dengan Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan telah diluncurkan pada 13 April 2020. dok. Kemendikbud