Informasi yang diperoleh dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi tercatat ada sebanyak 2000 an nelayan tidak melaut, 50 perahu nelayan rusak akibat gelombang pasang.
Melihat kondisi itu nelayan hanya bisa pasrah sambil menunggu cuaca membaik kembali.
Saat ini hidup nelayan kembang-kempis karena dengan berhenti melaut sama artinya dengan tidak ada pemasukan.
Mayoritas nelayan memilih bertahan, aktivitas mereka menganyam jaring yang rusak, mengecat dan memperbaiki perahu hingga melihat situasi laut setiap harinya sambil berharap kondisi gelombang kembali bersahabat.
Petugas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang disebutnya sebagai kepanjangan tangan dari Dinas Kelautan Kabupaten Sukabumi belum ada yang datang melihat.
Dikonfirmasi detikcom, Sekretaris DPC HNSI Kabupaten Sukabumi Ujang Sulaeman membenarkan sudah sepakan ini gelombang tinggi merata terjadi di pesisir laut selatan. Pihaknga telah mengekuarkan imbauan terkait larangan melaut.