Aksi protes ini dilancarkan atas tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan yang dilakukan oleh Benjamin Netanyahu.
Sebelumnya, Netanyahu dan Gantz, yang merupakan pesaingnya, mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan hari Senin (20/04) untuk membentuk "pemerintahan darurat nasional."
Kesepakatan itu disebut sebagai cara Natanyahu mengamankan diri di tengah tuduhan suap.
Sebelumnya, dalam tiga kali pemilihan umum Israel, tidak ada pihak yang berhasil mencapai mayoritas mutlak. Sekalipun meraih suara terbanyak, Netanyahu berkali-kali gagal membentuk pemerintahan koalisi.
Media lokal melaporkan, Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz akan berbagi kekuasaan selama masa pemerintahan tiga tahun. Setelah satu setengah tahun, Benjamin Netayanhu akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri, digantikan oleh Benny Gantz.