Petugas dari rumah pengurusan jenazah Piedrangel mengambil jasad seorang lelaki yang diduga meninggal akibat virus Corona, dari rumahnya di Lima, Peru, beberapa waktu lalu.
Jumlah korban meninggal dunia akibat COVID-19 di Peru telah melewati 3.000, hanya berada di bawah Brazil dan Meksiko.
Kasus Corona dan kematian meningkat tiga kali lipat sejak 30 April.
Statistik yang mengerikan datang meskipun Peru telah dilockdown selama sembilan minggu dan melumpuhkan ekonomi.
Sebagian besar kasus berada di Lima dan portalnya Callao, tempat sepertiga dari 32 juta penduduk negara itu tinggal.
Sistem kesehatan Peru kewalahan dan tertatih-tatih di ambang kehancuran.
"Ini seperti film horor," Miguel Armas, seorang perawat di rumah sakit Hipolito Unanue di ibu kota Lima.
Peru memiliki 7.500 orang yang sedang menjalani perawatan rumah sakit untuk COVID-19.
Krematorium Lima harus bekerja siang dan malam untuk berurusan dengan orang mati, sementara antrian mobil pemakaman telah terbentuk di luar beberapa rumah sakit di lingkungan Callao.