Berdasarkan pantauan detikcom, Selasa (19/5/2020) siang, ribuan warga terlihat memadati kawasan Pengkolan, yang menjadi pusat perkotaan Kabupaten Garut.
Jalanan yang ditutup Pemda untuk menghindari kerumunan orang selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) malah jadi 'taman bermain' bagi warga yang tumpah ke jalan.
Mereka memarkir motor berdesakan di perbatasan jalan yang ditutup. Kemudian, mereka ramai-ramai berjalan ke kawasan kota untuk berburu barang yang diinginkan.
Baju dan perlengkapan lebaran lain jadi yang paling laku dicari. Baik toko maupun emperan semua diserbu ramai-ramai. Seperti dilihat detikcom, kerumunan warga tak bisa terhindarkan. Mereka saling antre memilih barang. Parahnya lagi, masih banyak warga yang tak menggunakan masker.
Sebenarnya, Pemda memonitor adanya kerumunan warga yang disebut-sebut setiap hari terjadi itu. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya puluhan anggota Satpol PP yang berjaga di lokasi. Namun, terlihat mereka tak bisa berkutik. Petugas hanya berjaga dan sesekali memberikan imbauan.
Bupati Garut Rudy Gunawan berulang kali mengkritik aksi warganya itu. Dia mengaku kecewa karena tingkat kepatuhan masyarakat selama PSBB belum maksimal. Statement Rudy yang terbaru, dia menyindir warganya yang ternyata kaya. Pandemi COVID-19 tak menyurutkan warga Garut untuk beli baju lebaran.
Hal memilukan di tengah bencana COVID-19 itu diprediksi masih akan terjadi. Ribuan warga Garut akan memadati pusat kota hingga beberapa hari ke depan.