Riuhnya Warga Wuhan yang Gemar Bersepeda Listrik

Pengendara sepeda listrik di Wuhan berseliweran setiap hari. Populasi sepeda listrik di Wuhan sangat mendominasi karena sepeda motor berbahan bakar bensin dilarang beredar. Pemerintah Tiongkok, sejak 2009, melarang sepeda motor berbahan bakar fosil di 13 kota yakni di Changzhou, Dalian, Foshan, Guangzhou, Harbin, Jinan, Ningbo, Suzhou, Taiyuan, Tangshan, Wuhan, Xi'an, dan Zhengzhou.
Sepeda listrik dan sepeda motor atau scooter listrik mendominasi di Wuhan. Larangan kendaraan roda dua berbahan bakar fosil membuat sepeda listrik menjadi pilihan utama. Menekan polusi udara menjadi salah satu alasan larangan tersebut.
Pengendara sepeda roda tiga melintas di jalanan Wuhan.  Saat ini, populasi jumlah e-bike di seluruh Tiongkok, menurut China Daily, mencapai  200 juta unit. Jumlah itu nyaris sepadan dengan jumlah penduduk di Indonesia.
Aktivitas di Wuhan kembali normal seperti di jalanan yang kembali dipenuhi dengan sepeda listrik yang berbagi jalan dengan scooter listrik dan mobil.
Pesepeda beraktifitas normal setelah lebih dari 11 pekan mengalami lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Wuhan menjadi kota pertama yang melakukan lockdown sebelum virus Corona menyebar ke berbagai negara. Sedikitnya 280.000 jiwa meninggal akibat Corona dengan jumlah terinfeksi positif lebih dari 4 juta orang.
Pengendara sepeda listrik menggunakan kain penghangat untuk mengusir udara dingin. Secara geografis, jarak tempuh dari ibu kota Beijing ke Wuhan dengan jalur darat mencapai 1.152 kilometer atau sepadan dengan jarak Jakarta-Bali.
Pengendara sepeda listrik di Wuhan berseliweran setiap hari. Populasi sepeda listrik di Wuhan sangat mendominasi karena sepeda motor berbahan bakar bensin dilarang beredar. Pemerintah Tiongkok, sejak 2009, melarang sepeda motor berbahan bakar fosil di 13 kota yakni di Changzhou, Dalian, Foshan, Guangzhou, Harbin, Jinan, Ningbo, Suzhou, Taiyuan, Tangshan, Wuhan, Xian, dan Zhengzhou.
Sepeda listrik dan sepeda motor atau scooter listrik mendominasi di Wuhan. Larangan kendaraan roda dua berbahan bakar fosil membuat sepeda listrik menjadi pilihan utama. Menekan polusi udara menjadi salah satu alasan larangan tersebut.
Pengendara sepeda roda tiga melintas di jalanan Wuhan.  Saat ini, populasi jumlah e-bike di seluruh Tiongkok, menurut China Daily, mencapai  200 juta unit. Jumlah itu nyaris sepadan dengan jumlah penduduk di Indonesia.
Aktivitas di Wuhan kembali normal seperti di jalanan yang kembali dipenuhi dengan sepeda listrik yang berbagi jalan dengan scooter listrik dan mobil.
Pesepeda beraktifitas normal setelah lebih dari 11 pekan mengalami lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Wuhan menjadi kota pertama yang melakukan lockdown sebelum virus Corona menyebar ke berbagai negara. Sedikitnya 280.000 jiwa meninggal akibat Corona dengan jumlah terinfeksi positif lebih dari 4 juta orang.
Pengendara sepeda listrik menggunakan kain penghangat untuk mengusir udara dingin. Secara geografis, jarak tempuh dari ibu kota Beijing ke Wuhan dengan jalur darat mencapai 1.152 kilometer atau sepadan dengan jarak Jakarta-Bali.