Alhamdulillah, Warteg Ini Diborong Saat Sepi Pembeli

Bukan hal yang mudah, bagi Muntacili (37) menjalankan bisnis warung nasi atau Warung Tegal (Warteg) di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat.
Selama pandemi COVID-19, Lili sapaan karib Muntacili mengatakan, omzet penjualan warteg miliknya turun 70 persen.
Meski pendapatan usahanya menurun, ia merasa senang, karena masakan hari ini diborong habis oleh Relawan Indonesia Bersatu Jabar Lawan COVID-19.
100 porsi diborong dari warteg ini dengan harga Rp 15 ribu/porsi. Hal itu dikatakan untuk membantu orang-orang yang tak mampu saat pandemi Corona dan saat Ramadhan kali ini.
Sehari ini, pihak Relawan Indonesia Bersatu Jabar Lawan COVID-19 membeli 500 nasi bungkus, dari 5 warung nasi yang ada di Kota Bandung untuk dibagikan kepada warga terdampak COVID-19.
Ketua Relawan Indonesia Bersatu Jabar Lawan COVID-19 Aa Abdul Razak turun langsung ikut kegiatan yang dilakukan tak lain untuk membantu perekenomian para pelaku UMKM dan pedagang kecil serta banyak orang yang tak mampu di Bandung.
Bukan hal yang mudah, bagi Muntacili (37) menjalankan bisnis warung nasi atau Warung Tegal (Warteg) di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat.
Selama pandemi COVID-19, Lili sapaan karib Muntacili mengatakan, omzet penjualan warteg miliknya turun 70 persen.
Meski pendapatan usahanya menurun, ia merasa senang, karena masakan hari ini diborong habis oleh Relawan Indonesia Bersatu Jabar Lawan COVID-19.
100 porsi diborong dari warteg ini dengan harga Rp 15 ribu/porsi. Hal itu dikatakan untuk membantu orang-orang yang tak mampu saat pandemi Corona dan saat Ramadhan kali ini.
Sehari ini, pihak Relawan Indonesia Bersatu Jabar Lawan COVID-19 membeli 500 nasi bungkus, dari 5 warung nasi yang ada di Kota Bandung untuk dibagikan kepada warga terdampak COVID-19.
Ketua Relawan Indonesia Bersatu Jabar Lawan COVID-19 Aa Abdul Razak turun langsung ikut kegiatan yang dilakukan tak lain untuk membantu perekenomian para pelaku UMKM dan pedagang kecil serta banyak orang yang tak mampu di Bandung.