Lesunya Festival Cheung Chau Bun di Hong Kong

Para pemilik toko mengenakan masker untuk mencegah penyebaran coronavirus, menjual roti dengan tanda yang menampilkan karakter Cina "Damai", di pulau Cheung Chau,  Hong Kong untuk merayakan Festival Bun, Selasa, 28 April 2020.
Guna mencegah penyebaran COVID-19 prosesi utama festival parade dan kontes roti sanggul dibatalkan. 
Proses puncak festival Bun biasanya dilakukan dengan arak-arakan guna menghargai Dewa Laut Tao yang disembah dan roh-roh jahat diusir dengan gong dan drum yang keras selama prosesi. 
Festival ini diawali dengan adanya wabah yang menjangkiti Cheung Chau pada dinasti Qing terakhir (1644–1911). Penduduk pulau membangun altar di depan Kuil Pak Tai dan memohon pada dewa Pak Tai untuk mengusir roh jahat yang mengepung pulau, sambil mengarak patung para dewa melalui jalan sempit di desa mereka. wabah ini berakhir setelah penampilan ritual Tao ini dan 100 tahun setelahnya, ritual tersebut tetap ditampilkan. 
Pengunjung berfoto dengan latar tumpukan roti saat festival bun. 
Para pemilik toko mengenakan masker untuk mencegah penyebaran coronavirus, menjual roti dengan tanda yang menampilkan karakter Cina Damai, di pulau Cheung Chau,  Hong Kong untuk merayakan Festival Bun, Selasa, 28 April 2020.
Guna mencegah penyebaran COVID-19 prosesi utama festival parade dan kontes roti sanggul dibatalkan. 
Proses puncak festival Bun biasanya dilakukan dengan arak-arakan guna menghargai Dewa Laut Tao yang disembah dan roh-roh jahat diusir dengan gong dan drum yang keras selama prosesi. 
Festival ini diawali dengan adanya wabah yang menjangkiti Cheung Chau pada dinasti Qing terakhir (1644–1911). Penduduk pulau membangun altar di depan Kuil Pak Tai dan memohon pada dewa Pak Tai untuk mengusir roh jahat yang mengepung pulau, sambil mengarak patung para dewa melalui jalan sempit di desa mereka. wabah ini berakhir setelah penampilan ritual Tao ini dan 100 tahun setelahnya, ritual tersebut tetap ditampilkan. 
Pengunjung berfoto dengan latar tumpukan roti saat festival bun.