Turki Catat 2.500 Kematian dan 101.790 Kasus Baru Corona

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca menyatakan lewat akun Twitter seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (24/4/2020), bahwa negara itu mencatat 3.116 kasus baru dalam waktu 24 jam terakhir. 
Dengan demikian, hingga Kamis (23/4) waktu setempat, jumlah kasus Corona di Turki mencapai 101.790 kasus.
Dikatakan Koca, sebanyak 115 kematian terkait penyakit COVID-19 tercatat dalam waktu 24 jam terakhir. Dengan angka terbaru ini, maka total kematian sejauh ini mencapai 2.491 kematian.
Koca juga mengatakan bahwa negeri itu mencatat 3.116 kasus baru infeksi Corona dalam waktu 24 jam terakhir.
Pemerintah Turki telah mengambil sejumlah langkah untuk mengendalikan penyebaran virus Corona, seperti penutupan sekolah dan universitas, melarang pertemuan massal dan penutupan tempat-tempat publik seperti restoran.
Sebanyak 31 kota Turki, termasuk Ankara dan Istanbul telah melakukan lockdown (penguncian), sebagai upaya menekan penyebaran virus.
Menurut Asosiasi Medis Turki, nyaris 3.500 pekerja medis telah terinfeksi virus mematikan itu, dengan 24 orang di antaranya meninggal.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca menyatakan lewat akun Twitter seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (24/4/2020), bahwa negara itu mencatat 3.116 kasus baru dalam waktu 24 jam terakhir. 
Dengan demikian, hingga Kamis (23/4) waktu setempat, jumlah kasus Corona di Turki mencapai 101.790 kasus.
Dikatakan Koca, sebanyak 115 kematian terkait penyakit COVID-19 tercatat dalam waktu 24 jam terakhir. Dengan angka terbaru ini, maka total kematian sejauh ini mencapai 2.491 kematian.
Koca juga mengatakan bahwa negeri itu mencatat 3.116 kasus baru infeksi Corona dalam waktu 24 jam terakhir.
Pemerintah Turki telah mengambil sejumlah langkah untuk mengendalikan penyebaran virus Corona, seperti penutupan sekolah dan universitas, melarang pertemuan massal dan penutupan tempat-tempat publik seperti restoran.
Sebanyak 31 kota Turki, termasuk Ankara dan Istanbul telah melakukan lockdown (penguncian), sebagai upaya menekan penyebaran virus.
Menurut Asosiasi Medis Turki, nyaris 3.500 pekerja medis telah terinfeksi virus mematikan itu, dengan 24 orang di antaranya meninggal.