Latihan tersebut merupakan uji coba terakhir menjelang bulan puasa dan dilaksanakan kembali pada pertengahan bulan Ramadhan.
Tradisi ini memiliki makna penting bagi orang Madura. Selain menjadi lomba pacuan sapi, tradisi ini menjadi ajang bergengsi yang bisa mengangkat status sosial orang Madura. Karena sapi yang diperlombakan harus berkualitas serta memiliki tubuh sehat dan kuat.
Tradisi Karapan Sapi ini diadakan sebagai bentuk perwujudan rasa syukur warga atas suburnya tanah yang dulunya tandus. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lainnya.