Tim Advokasi Lapor Komnas HAM Soal Penanganan Demo September 2019

Tim Advokasi untuk Demokrasi melaporkan adanya dugaan pelanggaran HAM pada penanganan demo September 2019 ke Komnas HAM, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Setidaknya, tim advokasi ini membawa dua orang yang mengaku korban saat melaporkan ke Komnas HAM.
Anggota Tim Advokasi untuk Demokrasi, Hussein Ahmad mengatakan dalam laporan itu diduga ada penyiksaan saat proses penangkapan para peserta demo. Banyak dari korban yang ditangkap pada saat istirahat dan berlindung dari gas air mata aparat.
Hussein berkesimpulan bahwa apa yang dialami para korban bukanlah penangkapan. Namun, perburuan bagi para peserta aksi demo. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah mengapa tim advokasi ini melapor ke Komnas HAM jauh hari setelah kejadian. Hussein beralasan para korban butuh waktu pemulihan psikologi mereka untuk melaporkan pada hari ini.
Hussein mengatakan laporan tim telah diterima oleh Komisioner Komnas HAM, Amiruddin. Dia mengatakan Komnas HAM akan mempertemukan kepolisian dengan temuan fakta dan bukti yang mereka bawa. Sementara itu, Anggota Tim Advokasi untuk Demokrasi lainnya, Sustira Dirga mengatakan tim mengumpulkan bukti pelanggaran HAM dari hasil visum korban. Dia menyebut setidaknya sudah ada 390 pengaduan pelanggaran HAM dari yang masuk ke tim mereka.
Sebelumnya diberitakan, Komnas HAM menemukan dugaan pelanggaran HAM pada penanganan demo September 2019. Ketua tim, Hairansyah, mengatakan salah satu pelanggaran itu adalah adanya korban jiwa. Hairansyah menyebut ada lima orang yang meninggal pada peristiwa tersebut.