Ini Sosok Ibu Muda Penjual Papeda Berseragam SD

Penampilan seorang penjualan jajanan, Lia Afidah (29) tampak nyentrik dan mencuri perhatian. Ibu dua orang anak ini memakai seragam sekolah saat berjualan jajanan papeda keliling di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Seragam sekolah yang dipakai Lia pun berganti tiap harinya. Dari seragam SD merah putih, seragam SMA putih abu-abu, Pramuka, bahkan baju gamis ala ibu-ibu sosialita.
Lia berjualan papeda sejak lima tahun lalu. Namun dia baru berpenampilan nyentrik setahun belakangan ini. Bukan tanpa alasan, penampilan Lia itu sengaja untuk menarik calon pembeli.
Untuk perlengkapan ala anak sekolah ini, Lia bermodal sepatu, jam tangan, dan tas kecil. Selebihnya, dia mendapat dari adik, keponakan, hingga meminjam milik anaknya ketika tidak dipakai.
Aktivitas Lia dimulai sejak pagi yakni menyelesaikan pekerjaan rumah. Setelah selesai dia kemudian mengantar anaknya, Muhammad Daffa Asidki (10) dan Naira Mikaela Alzahra (6) berangkat sekolah dan dilanjutkan belanja ke pasar. Kemudian Lia membantu suaminya, Nur Khayak (35) menyiapkan dagangan jualan bakso keliling.
Lia berjualan papeda keliling sekolah-sekolah di wilayah Kedungwuni. Jadwalnya berjualan tiga kali sehari, yakni pagi, sore, dan malam.
Lia bersama suami dan dua anaknya tinggal di rumah kontrakan sederhana di Kranji. Di mata tetangganya, Lia dikenal sebagai sosok yang periang.
Penampilan seorang penjualan jajanan, Lia Afidah (29) tampak nyentrik dan mencuri perhatian. Ibu dua orang anak ini memakai seragam sekolah saat berjualan jajanan papeda keliling di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Seragam sekolah yang dipakai Lia pun berganti tiap harinya. Dari seragam SD merah putih, seragam SMA putih abu-abu, Pramuka, bahkan baju gamis ala ibu-ibu sosialita.
Lia berjualan papeda sejak lima tahun lalu. Namun dia baru berpenampilan nyentrik setahun belakangan ini. Bukan tanpa alasan, penampilan Lia itu sengaja untuk menarik calon pembeli.
Untuk perlengkapan ala anak sekolah ini, Lia bermodal sepatu, jam tangan, dan tas kecil. Selebihnya, dia mendapat dari adik, keponakan, hingga meminjam milik anaknya ketika tidak dipakai.
Aktivitas Lia dimulai sejak pagi yakni menyelesaikan pekerjaan rumah. Setelah selesai dia kemudian mengantar anaknya, Muhammad Daffa Asidki (10) dan Naira Mikaela Alzahra (6) berangkat sekolah dan dilanjutkan belanja ke pasar. Kemudian Lia membantu suaminya, Nur Khayak (35) menyiapkan dagangan jualan bakso keliling.
Lia berjualan papeda keliling sekolah-sekolah di wilayah Kedungwuni. Jadwalnya berjualan tiga kali sehari, yakni pagi, sore, dan malam.
Lia bersama suami dan dua anaknya tinggal di rumah kontrakan sederhana di Kranji. Di mata tetangganya, Lia dikenal sebagai sosok yang periang.