Ayi (40) nelayan asal Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi terlihat serius menatap ke selokan air di bawahnya. Tidak lama, tali pancingnya bergerak-gerak, dengan cekatan jari jemarinya perlahan menarik tali hingga ke permukaan.
Belasan ikan berukuran sepanjang jari menggelepar berusaha keluar dari botol kemasan air mineral yang disulap menjadi perangkap ikan atau bubu. Satu persatu ikan itu dipindahkan ke dalam wadah khusus, setelah itu tali pancing dan botol plastik kembali diturunkan ke dalam selokan.
Dengan lincah tangan Ayi kembali menyasar ikan yang terlihat berkilauan dari atas permukaan air. Aktivitas memancing yang dilakukan warga dan nelayan Palabuhanratu tak biasa. Mereka memancing tanpa media pancing konvensional seperti kail dan joran.
Selokan yang dipakai memancing airnya mengarah langsung ke Dermaga Nelayan Palabuhanratu, tak heran ikan di garis perbatasan antara sungai dan perairan laut didapati berukuran kecil namun terkenal gurih bila di goreng lalu disantap saat masih panas.
Tidak hanya di selokan, aktivitas serupa juga dilakukan di tempat sandar perahu di area dalam dermaga. Para mancing mania terlihat asyik menurunkan tali pancing dan botol air mineral.
Cara membuat pancing menggunakan botol mineral cukup mudah, cukup menyediakan botol mineral berukuran besar, gunting dan umpan berupa roti atau lumut. Bagian bawah botol dilubangi sedemikian rupa yang berfungsi menjebak ikan agar masuk, setelah berada di dalam botol mereka akan kesulitan saat keluar.
Aktivitas memancing dengan cara itu bisa dilihat saat pagi, siang dan sore. Selain bisa mencoba sensasinya, aktivitas nelayan - warga itu juga asyik dilihat karena tidak sedikit aksi jail ditunjukan saat melihat rekannya menarik hasil pancingan dari dalam air.