Irma Dwiyani Iskandar belum lama ini menjalani proses mappetuada atau lamaran dengan Fachry Pahlevi Konggoasa, putra dari Bupati Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Proses lamaran mereka menjadi ramai diperbincangkan karena jumlah mahar yang fantastis.
Irma Dwiyani Iskandar resmi dilamar dengan mahar 12,5 hektare tanah tambang nikel di Konawe, ditambah dengan 30 ekor sapi serta 3 ekor kerbau. Sementara uang panai sang putri bupati tak disebutkan nilainya.
Proses lamaran kedua anak pejabat tersebut berlangsung di kediaman calon mempelai wanita, Jl Sirajuddin, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, pada Kamis (20/2/2020). Acara berlangsung lancar dan hikmat.
Istri Bupati Jeneponto Iksan Iskandar, Hamsiah Iksan membenarkan informasi mengenai mahar putrinya. Namun ia mengaku mahar tersebut tidak seharusnya dibesar-besarkan.
Hamsiah mengatakan membesar-besarkan nilai mahar ialah bukan budaya orang Bugis-Makassar. Ia memastikan mahar pernikahan putrinya tidak semata pada nilai. Menurut Hamsiah, mahar putrinya terlalu dibesar-besarkan lantaran lahan di Konawe memang didominasi lahan tambang nikel sehingga siapapun yang diberi mahar tanah dari tanah di sana akan menerima lahan tambang nikel. Hamsiah mengatakan hal semacam ini tidak terlalu baik disebarluaskan, terutama karena putri dan calon menantunya sama-sama anak pejabat negara.