Warga Ciamis Tuntut Ridwan Saidi Minta Maaf Soal 'Galuh Brutal'

Berbagai elemen masyarakat Ciamis turun ke jalan melakukan aksi kepedulian di Alun-alun Ciamis menyikapi ucapan budayawan Betawi, Ridwan Saidi, yang menyebut tidak ada Kerajaan Galuh di Ciamis. Galuh juga disebut Ridwan Saidi memiliki arti brutal.

Massa meminta Ridwan Saidi datang ke Ciamis untuk membuktikan ucapannya. Galuh yang diartikan brutal oleh Ridwan Saidi telah menyinggung masyarakat Ciamis. 

Massa juga melakukan penandatanganan pernyataan sikap dalam spanduk putih.

Menurut mereka, jika Ridwan Saidi seorang budayawan dan intelektual, harusnya membuka ruang edukasi bagi masyarakat. Tidak harus membuat kegaduhan dengan ucapan yang sangat menyinggung warga Tatar Galuh. 

Aksi ini juga dihadiri oleh Bupati Ciamis Herdiat Sunarya.

Herdiat Sunarya mengaku merasa terusik dengan ucapan Ridwan Saidi yang menyebut di Ciamis tidak ada Kerajaan Galuh dan mengartikan galuh berarti brutal.

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya juga ikut membubuhkan tandatangan di kain putih sebagai bentuk protes.

Diberitakan sebelumnya, Ridwan Saidi kembali menjadi sorotan. Setelah sebelumnya sempat menyebut Sriwijaya dan Tarumanegara adalah kerajaan fiktif, kini dia menyinggung sejarah kerajaan di Ciamis. Dalam video di sebuah akun YouTube Macan Idealis, Ridwan membuat beberapa pernyataan yang membuat warga Ciamis bereaksi. Mulai dari menyebut Galuh artinya brutal hingga menyatakan bila di Ciamis itu tidak ada kerajaan.

Berbagai elemen masyarakat Ciamis turun ke jalan melakukan aksi kepedulian di Alun-alun Ciamis menyikapi ucapan budayawan Betawi, Ridwan Saidi, yang menyebut tidak ada Kerajaan Galuh di Ciamis. Galuh juga disebut Ridwan Saidi memiliki arti brutal.
Massa meminta Ridwan Saidi datang ke Ciamis untuk membuktikan ucapannya. Galuh yang diartikan brutal oleh Ridwan Saidi telah menyinggung masyarakat Ciamis. 
Massa juga melakukan penandatanganan pernyataan sikap dalam spanduk putih.
Menurut mereka, jika Ridwan Saidi seorang budayawan dan intelektual, harusnya membuka ruang edukasi bagi masyarakat. Tidak harus membuat kegaduhan dengan ucapan yang sangat menyinggung warga Tatar Galuh. 
Aksi ini juga dihadiri oleh Bupati Ciamis Herdiat Sunarya.
Herdiat Sunarya mengaku merasa terusik dengan ucapan Ridwan Saidi yang menyebut di Ciamis tidak ada Kerajaan Galuh dan mengartikan galuh berarti brutal.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya juga ikut membubuhkan tandatangan di kain putih sebagai bentuk protes.
Diberitakan sebelumnya, Ridwan Saidi kembali menjadi sorotan. Setelah sebelumnya sempat menyebut Sriwijaya dan Tarumanegara adalah kerajaan fiktif, kini dia menyinggung sejarah kerajaan di Ciamis. Dalam video di sebuah akun YouTube Macan Idealis, Ridwan membuat beberapa pernyataan yang membuat warga Ciamis bereaksi. Mulai dari menyebut Galuh artinya brutal hingga menyatakan bila di Ciamis itu tidak ada kerajaan.